Angin Timur Sebabkan Harga Ikan Naik di Lampung Selatan
LAMPUNG — Musim angin timur yang melanda perairan wilayah pesisir Lampung Selatan berimbas pada pendapatan sejumlah nelayan dalam dua pekan terakhir. Angin kencang di perairan Laut Jawa yang berhembus hingga Selat Sunda mengakibatkan gelombang tinggi.
“Musim angin timur sudah dua pekan terjadi, sebagian nelayan memilih menghentikan aktifitas melaut dengan memperbaiki kerusakan pada bagian perahu, termasuk alat tangkap ikan,” terang Husni (30) salah satu nelayan bagan congkel saat ditemui Cendana News di dermaga pendaratan ikan Muara Piluk Bakauheni Lampung Selatan, Sabtu (26/8/2017).
Husni menyebutkan, akibat tidak melaut mereka kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari karena tidak ada pemasukan. Mereka memilih membuat ikan asin sebagai lauk untuk dimakan dan sebagian dijual untuk ditukarkan dengan bahan makanan lain.
“Beberapa rekan sesama nelayan justru memilih pulang kampung sembari menunggu kondisi cuaca membaik,” sebutnya.
Nelayan lain, Sutarjo mengungkapkan, sebelum angin timur melanda, dirinya bersama nelayan lain masih sempat memperoleh ikan jenis teri sebanyak 50 basket atau keranjang dalam sekali melaut. Namun saat ini dengan kondisi cuaca yang buruk dirinya sengaja menghentikan aktifitas.
Harga ikan teri yang semula Rp150ribu perkeranjang seberat 15 kilogram bahkan dijualnya dengan harga Rp160ribu paska angin timur melanda wilayah tersebut mengakibatkan kelangkaan ikan di pasaran.
“Saat ini ikan sedang sulit dicari, dampaknya ikan laut harganya melonjak di pasaran dibandingkan hari biasa saat cuaca membaik,” terang Sutarjo.