Petani dan Pengusaha Kecil di Lampung, Terbantu Bank
“Para petani yang diberi pendampingan juga mendapat ilmu untuk tahan uji sebagai petani cabai yang membutuhkan modal besar dan siap dengan resiko kerugian, tapi tetap diberi alternatif lain, di antaranya menanam melon atau semangka”, ungkap Ponijan.
Senada dengan para petani cabai, bantuan dari sektor perbankan juga diakui cukup membantu pengembangan usaha, salah satunya bagi usaha jual beli pulsa dan aksesoris telepon genggam di wilayah Kecamatan Penengahan.
Ida (30), salah satu konter penjualan pulsa, telepon, aksesoris mengaku mendapatkan bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Bank Rakyat Indonesia dengan sistem pinjaman yang mudah. Nominal pengajuan pinjaman telah dijelaskan oleh marketing BRI dengan jumlah pinjaman mulai dari Rp1 juta hingga Rp25 juta.
“Tenor pengembalian yang cukup panjang dan syarat pengajuan berupa survei, bukti kepemilikan usaha dan dokumen lain hingga pinjaman disetujui untuk tambahan modal kita”, ungkap Ida.
Terkait pengajuan, syarat mendapatkan dana pinjaman KUR dari Bank Rakyat Indonesia untuk usaha kecil, Cendana News mendatangi kantor unit BRI Penengahan. Sesuai dengan banner yang ada dana KUR BRI memiliki tiga jenis, di antaranya KUR Mikro Bank BRI, KUR Ritel bank BRI dan KUR TKI BRI. Salah satu petugas BRI mengungkapkan, jumlah masyarakat yang mengajukan KUR di wilayah cakupan Bank BRI cukup banyak dan syarat telah diberikan dalam brosur yang disediakan bank.
“Tapi, untuk data lengkapnya kami tidak bisa memberi penjelasan, Mas. Mohon maaf, silakan datang ke BRI cabang saja”, ungkap salah satu petugas BRI yang enggan dicantumkan namanya.
Sonia yang sudah meminjam uang untuk usaha dengan pinjaman KUR BRI menyebut keuntungan meminjam untuk kebutuhan usaha di antaranya sistem pinjaman produktif, sehingga keuntungan usahanya bisa digunakan untuk membayar cicilan. Ia menyebut, tidak berani untuk mempergunakan uang pinjaman KUR untuk kebutuhan konsumtif karena akan membuat dirinya tidak sanggup membayar angsuran.