Para Wanita Desa Kuripan Pembuatan Anyaman Bambu

LAMPUNG — Tangan cekatan Laliem (67) dan Sulami (80) masih cukup terampil menganyam potongan potongan tipis bambu tali yang sudah dipotong sebagai bahan pembuatan wadah terbuat dari anyaman bambu yang dikenal dengan sebutan besek.

Besek terbuat dari bambu tersebut sengaja dipesan oleh seseorang untuk menyimpan kroto atau anakan semut rangrang yang akan dijual ke pengepul sebagai pakan burung berkicau. Pesanan besek dalam jumlah banyak diakui oleh Sulami pernah dikerjakannya saat masyarakat masih menggunakan besek bambu sebagai wadah untuk kenduri dan saat tradisi punjungan atau menghantar nasi saat syukuran.

Sulami menyebut seiring perkembangan zaman kebutuhan akan wadah terbuat dari anyaman bambu tergeser dengan keberadaan wadah dari plastik yang ikut mengurangi permintaan wadah anyaman bambu jenis besek.

Saat usianya masih muda Sulami yang merupakan transmigran asal Yogyakarta tersebut kerap membuat anyaman terbuat dari bambu untuk wadah diantaranya irig,tenggok serta kalau yang saat ini fungsinya tergeser dengan perabotan dapur terbuat dari plastik dan alumunium.

“Sebelumnya pesanan anyaman dalam bentuk kalo,tenggok dan berbagai wadah masih kami buat dan bahkan kami pernah diminta ikut pameran memperkenalkan hasil anyaman terbuat dari bambu,” terang Sulami saat ditemui Cendana News di beranda rumahnya, Selasa (25/7/2017)

Khusus besek saat ada hajatan kenang Sulami pesanan sebanyak 50 hingga 60 besek dikerjakannya dalam seminggu yang biasanya sudah dipesan oleh warga namun saat ini Sulami mengaku sudah tidak memproduksi besek dalam jumlah banyak ditambah faktor usia. Dusun Banyuurip Desa Kuripan Kecamatan Penengahan tempat ia tinggal bahkan sebelumnya dikenal sebagai sentra kerajinan anyaman bambu dengan didukung keberadaan tanaman bambu yang cukup melimpah.

Lihat juga...