Berkurangnya jumlah kendaraan jenis truk yang menyeberang melalui Pelabuhan PT ASDP Cabang Bakauheni menurut Ahsan Muhtar diantaranya faktor sudah beroperasinya pelabuhan PT Bandar Bakau Jaya (BBJ) yang khusus menyeberangkan kendaraan jenis truk dari pelabuhan Muara Piluk menuju ke pelabuhan Bojonegara di Banten.
Pelabuhan dengan fasilitas kapal jenis landing craft tank (LCT) tersebut diprediksi menjadi salah satu penyebab berkurangnya kendaraan jenis truk dari Pulau Sumatera yang akan menyeberang ke Pulau Jawa terutama truk non sembako yang tak harus menyeberang dengan cepat.
Meski angkutan arus mudik dan balik telah berakhir Ahsan Muhtar menyebut pendataan jumlah penumpang dan kendaraan masih akan terus dicatat dari H-10 (15/6) hingga
H+15 (11/7) mendatang atau perhitungan rekapitulasi harian selama 27 hari.
Berdasarkan data selama 23 hari terakhir menurut Ahsan sebanyak 2.847 trip atau perjalanan kapal tercapai melayani lintasan Selat Sunda dengan jumlah kapal roro beroperasi sebanyak 26 hingga 36 kapal perhari dengan sebanyak 6 dermaga dioperasikan.
“Berdasarkan perbandingan tahunan jumlah penumpang,kendaraan roda dua dan roda empat yang menyeberang dari Sumatera ke Jawa mengalami kenaikan dan juga penurunan,” ungkap Ahsan.
Jumlah penumpang yang diserberangkan dari Pelabuhan Bakauheni menuju Pelabuhan Merak pada 2016 sesuai data jumlah hari yang sama selama 27 hari tercatat sebanyak 1.436.501 penumpang sementara pada 2017 tercatat sebanyak 1.415.563 penumpang.
Jumlah kendaraan roda dua pada 2016 tercatat sebanyak 89.181 unit dan pada 2017 tercatat sebanyak 92.864 unit kendaraan roda dua diseberangkan. Kendaraan roda empat pada 2016 sebanyak 189.707 unit dan pada 2017 sebanyak 190.011 unit kendaraan menyeberang dari Pulau Sumatera menuju Pulau Jawa.