Pada tingkat awal, Ibu Dr. Mufidah sebagai Ketua LP2M menggandeng rekannya sesama dosen sebagai pendamping mahasiswa KKN yang ditugasi membimbing mahasiswa dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik Posdaya berbasis masjid. Ada yang ditugasi membimbing mahasiswa, ada yang ditugasi mempersiapkan mahasiswa, ada yang mempersiapkan kader-kader lapangan di pedesaan dan ada pula yang ditugasi menjadi duta untuk bertemu dengan pimpinan dan punggawa desa, kecamatan dan bupati atau setidaknya pimpinan masjid yang akan menjadi titik sentral dari kegiatan mahasiswa di lapangan, serta melakukan penelitian bersama para relawan.
Kegiatan formal itu sering dibatasi formalitas yang diikat dengan aturan-aturan resmi dari Perguruan Tinggi atau birokrasi yang menyertainya. Tetapi, kegiatan yang melibatkan ribuan penduduk desa, kecamatan dan kabupaten kota itu ternyata membawa dampak yang luar biasa. Kegiatan yang semula diatur dengan aturan ketat selama masa kuliah kerja nyata berkembang menjadi suatu gerakan masyarakat yang melintasi batas waktu, geografi dan atau formalitas perguruan tinggi dan aturan birokrasi lainnya.
Para dosen yang mengajar di S1, S2 dan S3 yang tidak seharusnya ikut dalam suatu kegiatan yang sudah terjadwal tertarik ikut serta dalam kegiatan yang makin berubah menjadi gerakan masyarakat yang dinamikanya makin tinggi. Yayasan Damandiri yang semula ikut menjadi penggerak dari upaya itu tidak lagi perlu memberi aba-aba atau masukan seperti layaknya pendukung yang sangat diperlukan kehadirannya. Ibu Dr. Mufidah menjadi figur tauladan yang menggerakkan semua melaju dengan kekuatan terpadu tinggi bergerak cepat dan indah.