RABU, 12 APRIL 2017
LAMPUNG — Maraknya para pemuda lulusan sekolah menengah atas (SMA) yang berbondong-bondong bekerja keluar daerah seperti di wilayah Jakarta dan Banten, tak menyurutkan Sukirman (30), pemuda asal Desa Mekar Mulya, Kecamatan Palas, Kabupaten Lampung Selatan.
![]() |
Sawah yang dikelola Sukirman dan keluarganya. |
Sebagai anak laki-laki satu-satunya dalam keluarga dengan beberapa adik yang semuanya perempuan, ia menyebut keinginan untuk bekerja di luar daerah seperti kawan-kawannya yang bekerja di sektor industri tekstil dan industri makanan tak menggiurkannya. Ia bahkan memilih membantu sang orang tua mengurusi lahan sawah, kolam dan kebun dan memilih menjadi seorang petani. Bukan tanpa alasan Sukirman tetap memilih menjadi petani. Pemuda yang kerap menyibukkan diri dengan aktivitas di sekitar kolam ikannya tersebut bahkan mengaku tetap ingin berada di desa sebagai petani.
Sukirman mengaku, menyelesaikan pendidikannya di salah satu sekolah perikanan di wilayah setempat dan berniat meneruskan jejak sang ayah yang menekuni usaha bertani. Sebagai keluarga transmigran, Sukirman mengungkapkan, pernah mengunjungi keluarganya di Pulau Jawa. Saat berada di Pulau Jawa ia melihat lahan yang sudah begitu sempit sehingga pemilik lahan seluas seperempat hektar masih cukup bisa bercocok tanam berbagai jenis. Sementara ia yang tinggal di wilayah Lampung Selatan bersama sang ayah memiliki lahan yang cukup luas dan sebagian merupakan lahan pertanian.
“Selain membantu ayah, membantu keluarga saya menjadi tulang punggung keluarga dan melihat dunia pertanian memang dunia yang saya sukai. Selepas sekolah pun saya tak berminat merantau karena saya juga mulai memelihara ikan di kolam,” terang Sukirman, salah satu pemuda di Desa Mekar Mulya, Kecamatan Palas, saat berbincang dengan Cendana News, Rabu (12/4/2017).