Ketegaran Rizki, Kehilangan Keluarga Saat Tsunami, Ingin Jadi Ustaz
Editor: Satmoko Budi Santoso
LAMPUNG – Luka-luka pada bagian kepala Muhamad Rizki Alfirdaus akibat tsunami Selat Sunda pada Sabtu malam, 22 Desember 2018 mulai mengering.
Beberapa luka bekas jahitan masih terlihat pada bagian kepala saat Cendana News mengunjungi anak yang kini hidup sebagai yatim piatu tersebut.
Saat kejadian tsunami bocah berusia 7 tahun tersebut terkena reruntuhan rumah dan terpisah dengan ayah, ibu dan seorang kakak. Rizki, demikian ia disebut, harus hidup sebatang kara seusai tsunami melanda pesisir Rajabasa Lampung Selatan.
Saat tsunami melanda, ia bahkan kehilangan sang ayah bernama Ahmad Hayani (42), sang ibu Kismiati (34) serta sang kakak bernama Indah Ayu Lestari (17).
Ketiga anggota keluarganya tersebut meninggal saat tsunami melanda rumah yang ada di dusun Merak Kunjir. Ia bahkan diselamatkan oleh sejumlah kerabat ke salah satu lokasi pengungsian di desa Cugung saat tsunami melanda.
Sempat dilarikan ke rumah sakit akibat luka luka yang diderita, ia kembali pulih meski harus hidup sebatang kara.
Sang nenek bernama Junah (78) menyebut, harus kehilangan anak dan sang cucu. Sementara ia mengalami luka-luka. Kondisi serupa juga dialami oleh sejumlah keluarga lain yang hingga kini tinggal di tenda tepat di area SMAN 1 Rajabasa.
Kini Rizki dirawat oleh sang nenek bersama dengan Teteh (bibi) bernama Hetikus Parawati dan Suhaidi yang tinggal di dusun 1 RT 2 desa Kunjir dan menjalani hari-hari tanpa kedua orangtuanya.
Berbagai perhatian dan bantuan telah diterima oleh Rizki untuk kembali melanjutkan masa depannya. Rizki menyebut, masih mengingat semua anggota keluarganya. Meski demikian bocah yang duduk di kelas 2 SD Way Muli tersebut tetap tegar.