Ia menyebut, tawaran untuk bekerja di luar daerah sempat akan menggiurkannya, terutama dengan penghasilan yang cukup banyak. Namun, ia mulai berpikir, dengan penghasilan cukup banyak namun biaya hidup tinggi, tingkat kebisingan, stres yang dialami kawan-kawannya membuat ia lebih nyaman menekuni dunia pertanian. Hal tersebut ditambah dengan luasnya lahan sawah sang ayah yang sebagian harus digarapkan atau dikontrakkan kepada petani lain. Sementara sebagai anak laki satu-satunya ia bertekad ingin mewarisi keahlian sang ayah dalam dunia pertanian dengan menanam padi, memelihara ikan dan berkebun.
Luasan lahan sekitar dua hektar di dekat rumah, sistem irigasi yang lancar bahkan bisa dipergunakan sebagai sumber untuk budidaya ikan sistem mina padi menjadi salah satu keunggulan wilayah Desa Mekar Mulya. Sukirman mengungkapkan, ia dan keluarganya selalu menganut filosofi tak pernah menjual tanah lahan sawah atau pekarangan yang dimiliki mengingat sebagai perantau dari Pulau Jawa keluarganya datang ke Lampung nyaris tak memiliki lahan pertanian.
“Sejak awal ayah saya mengajari saya untuk tidak menjual tanah kalau perlu hasil dari bertani bisa dipergunakan untuk membeli lahan sawah lagi karena sawah menjadi sumber penghidupan keluarga dan juga masyarakat,” ungkap Sukirman.
Meski kerap tak diperhatikan rekan sebaya dengan kondisi fisiknya yang kerap dipandang hitam karena banyak berada di sawah dan kepanasan, namun ia mengaku tidak minder. Ia bahkan mengaku, menerapkan sistem pemanfaatan lahan untuk berbagai fungsi sebagai lahan untuk menanam padi, budidaya ikan dan juga buah-buahan di sekitar tanggul kolam. Sebagian hasil dari bercocok tanam padi, diakuinya, dipergunakan untuk tabungan dan investasi serta menguliahkan adiknya dan satu adik yang duduk di bangku sekolah menengah pertama.
![]() |
Kolam ikan yang berada di dekat sawah untuk budidaya ikan lele. |
Ia menyebut menjadi pemuda yang menekuni dunia pertanian bahkan dianggap pekerjaan yang tidak keren atau mentereng. Namun ia memastikan ketenangan sebagai petani dengan menikmati hasil dari bercocok tanam, budidaya ikan setidaknya bisa membuatnya menyisihkan uang tabungan untuknya di masa depan. Meski belum memiliki keinginan untuk menikah, ia mengaku, memiliki tabungan cukup untuk masa depannya dari mendapat bagian hasil penjualan gabah dan ikan milik sang ayah.