MINGGU, 26 MARET 2017
PADANG — Jejak Pemberdayaan Yayasan Damandiri — Menjadi seorang ibu sekaligus tulang punggung keluarga, membuat Nining harus bekerja keras untuk menghidupi dua orang putri. Profesi yang dijalani Nining untuk menghidupi kedua orang putrinya yakni sebagai seorang tata rias pengantin. Uniknya, Nining tidak hanya mengerjakan tata rias untuk pengantin adat Minang, tetapi juga tata rias untuk pengantin adat Solo Yogyakarta dan Jawa Barat.
![]() |
Nining, nasabah Tabur Puja. |
Usaha tata rias yang berada di belakang RSUD M Djamill Padang, Sumatera Barat (Sumbar) itu, cukup dikenal oleh masyarakat di Kota Padang. Buktinya, dalam satu bulan, sedikitnya dua kali pesanan berhasil dikerjakan oleh Nining.
“Saya tidak bersuami lagi, jadi harus bekerja mencari duit untuk dua orang putri saya. Usaha yang saya jalani sudah 25 tahun,” jelasnya, Minggu (26/3/2017).
Berkeinginan untuk mengembangkan usaha tata riasnya, Nining pun mencari cara untuk mendapatkan pinjaman modal usaha. Keinginannya pun terwujud, ketika hadir Tabur Puja KSU Posdaya Dewantara Ranah Minang pada 2014 lalu. Nining mendapat pinjaman modal usaha awal dari Tabur Puja sebanyak Rp2 juta.
Untuk pinjaman modal usaha dari Tabur Puja itu, Nining berinisiatif mengembangkan usahanya, yakni membuat baju Nusantara.
![]() |
Usaha baju Nusantara milik Nining. |
“Kalau untuk usaha tata rias, saya hitung-hitung tidak bisa berbuat banyak untuk uang Rp2 juta. Jadi, saya pun berinisiatif untuk membuka usaha lain, yakni baju Nusantara,” ujarnya.
Menurut Nining, selama menjalani usaha tata rias itu, tentu ada suka dan duka yang dialami. Jika sukanya, Nining merasa punya banyak teman, punya banyak saudara. Sementara dukanya, terkadang sepi pesanan sehingga penghasilan untuk usahanya menurun.