Kiprah LPPM Universitas Pancasila(1) Kerjasama dengan Yayasan Damandiri

SELASA 7 MARET 2017
JAKARTA—Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah dasar tanggung jawab mahasiswa kepada masyarakat yang meliputi tiga hal besar, yakni Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. Untuk kegiatan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat di sebuah perguruan tinggi  sejatinya harus mempunyai manfaat bagi masyarakat. 
Ketua LPPM Universitas Pancasila, Dra. Hj. Dewi Trirahayu, SE, MM,
Universitas Pancasila  mengaplikasikan Tri Dharma  ini dengan mengembangkan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat atau disingkat LPPM. Untuk meningkatkan kinerja dan hasil kerja, sejak 2013.  Demikian diungkapkan Ketua LPPM Universitas Pancasila, Dra. Hj. Dewi Trirahayu, SE, MM, kepada Cendana News di ruang kerjanya beberapa waktu yang lalu. 
“Agar manfaat tersebut terwujud, tentunya perlu kesepahaman antara LPPM dan masyarakat itu sendiri.  Sekeras apapun kami mendorong masyarakat untuk maju, di dalam diri mereka juga harus ada atau minimal bisa ditanamkan semangat dan kemauan untuk maju,”  ujar Dewi.
Pihak LPPM akan menggali terlebih dahulu keadaan sosial masyarakat, ekonomi, berikut hal terkait lainnya sebelum melaksanakan beragam program kemasyarakatan yang telah dipersiapkan. Setelah tahu bagaimana keadaan masyarakat sehari-hari, apa keluh kesah mereka dan kebutuhannya, barulah LPPM akan menjalankan program mereka bersama-sama dengan masyarakat.
Salah satu program nyata LPPM Universitas Pancasila berupa pemberdayaan masyarakat, yang telah dijalankan selama kurun waktu 12 tahun belakangan adalah pendirian Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) milik Yayasan Damandiri. Konsep dasar Posdaya itu sendiri adalah bagaimana mengumpulkan semua kegiatan yang sudah ada di masyarakat menjadi satu kesatuan besar yang saling berkaitan.
“Kegiatan-kegiatan tersebut diumpamakan sebagai lingkaran-lingkaran kecil, untuk disatukan menjadi sebuah lingkaran besar yang kaitan antara satu dengan lainnya berpengaruh pada hasil yang ingin dicapai kelak,” sambung Dewi.
Sejak 2004 hingga 2017, sudah 130 Posdaya Yayasan Damandiri yang terbentuk dari tangan dingin LPPM Universitas Pancasila. Dari Ketua LPPM, wakil ketua, staf ahli, dosen hingga fakultas, bahu membahu untuk membentuk Posdaya demi memajukan masyarakat.
Aktor Utama Penggerakan Perempuan
Pada kesempatan yang sama Staf Ahli LPPM, Farida Yusni, SH  mengungkapkan kegiatan yang sudah ada di masyarakat selama ini sebetulnya sudah  positif namun belum berjalan sempurna karena mereka tidak mengerjakannya secara satu kelompok yang saling berkaitan. “Posdaya memiliki konsep tersebut yang nantinya bisa menyempurnakan semuanya,”  ungkap Farida. 
Untuk membentuk Posdaya, LPPM Universitas Pancasila memulai dari wilayah Kecamatan Pasar Minggu dan Jagakarsa, bersinergi dengan pemerintah wilayah setempat mulai dari Kecamatan, Kelurahan, Rukun Warga (RW) dan Rukun Tetangga (RT). Sebagai langkah awal, dipilih enam Kelurahan dengan lima Posdaya pada masing-masing Kelurahan tersebut sebagai pilot project.
Kegiatan Majelis Taklim diangkat untuk melakukan inovasi kuliner, kegiatan pemberantasan jentik nyamuk disinergikan dengan edukasi berkesinambungan baik di Posyandu maupun Posbindu, bahwa jika kesehatan lingkungan bisa terjaga, manusia yang tinggal di lingkungan tersebut ikut sehat. Karang Taruna diberi pelatihan untuk menjadi penggerak kegiatan Bank Sampah, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), olah raga, sampai dengan membentuk Kebun Bergizi.
“Aktor penggerak utama kegiatan mereka adalah para perempuan yang tergabung dalam kegiatan PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga).  Organisasi kemasyarakatan ini  memang sejak awal pembentukannya bertujuan memberdayakan peran serta perempuan dalam pembangunan, mulai dari lingkungan terkecil yaitu keluarga, RT, RW dan seterusnya, ” tambah Farida.
Setelah lingkaran-lingkaran kecil tersebut menyatu dan berkaitan antara satu sama lain, LPPM Universitas Pancasila menyempurnakan kehidupan masyarakat dengan meningkatkan gerak maju roda ekonomi keluarga melalui program tabungan dan kredit tanpa agunan untuk usaha mikro milik Yayasan Damandiri bernama Tabungan Kredit Pundi Sejahtera (Bersambung)

Jurnalis: Mike Koagouw/Editor: Irvan Sjafari/Foto: Mike Koagouw
Lihat juga...