ASN Diajak Budaya Hidup Sehat

RABU, 22 FEBRUARI 2017
 
JAKARTA — Anggaran pelayanan kesehatan saat ini banyak terserap untuk membiayai penyakit katastropik. Pelayanan kesehatan peserta JKN juga didominasi pada pembiayaan kesehatan di tingkat lanjutan dibandingkan di tingkat dasar. Untuk itu perlu perhatian dan upaya penanganan melalui upaya pembangunan kesehatan.

Menko PMK, Puan Maharani, saat mendampingi sejumlah menteri mencoba alat pengukur tensi.

Upaya pemerintah dalam melakukan pembangunan kesehatan salah satunya adalah dengan meluncurkan program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) pada bulan November 2016 lalu. Germas dilakukan sebagai penguatan upaya promotif dan preventif masyarakat dengan tujuan antara lain: menurunkan beban penyakit menular dan penyakit tidak menular, baik kematian maupun kecacatan; menghindarkan terjadinya penurunan produktivitas dan kualitas hidup penduduk; dan  menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan karena meningkatnya penyakit dan pengeluaran kesehatan.

Hal ini diungkapkan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Puan Maharani, pada acara penyerahan Alat Pengukur Tekanan Darah Mandiri di Ruang Rapat Utama Kemenko PMK, Jakarta, Rabu (22/02/2017). Alat Pengukur Tekanan Darah Mandiri itu diberikan kepada 64 Kementerian/Lembaga. Ini dilakukan dalam rangka mendukung Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Alat tersebut berasal dari Kementerian Kesehatan yang berjumlah 153 unit dan telah diserahkan kepada 64 kementerian dan lembaga.

“Ini untuk mensukseskan masyarakat hidup sehat. Ini komitmen hidup sehat harus dimulai dan dikembangkan, kita harus adakan langkah preventif. Salah satunya kita bisa secara mandiri mengukur tensi kita sendiri dan secara aktif check-up kesehatan, jangan menunggu sampai sakit baru periksa dan sudah terlambat,” ungkap Puan.

Lihat juga...