Peringati Hari Gizi, Momentum Sosialisasi Pedoman Gizi Seimbang

KAMIS, 26 JANUARI 2017

BALIKPAPAN — Jumlah penderita gizi buruk sepanjang 2016 lalu mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dengan tren peningkatan itu, memperingati Hari Gizi Nasional yang jatuh pada 25 Januari kemarin, menjadi momentum yang tepat untuk mensosialisasikan pedoman gizi seimbang yang direncanakan akan digelar besok (27/1) sekaligus pemberian gizi dan pemeriksaan kesehatan gratis.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Balerina.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Balerina, menjelaskan, sepanjang tahun 2016, jumlah penderita gizi buruk mencapai 19 kasus. Sementara tahun 2015 sebanyak 15 kasus dan tahun 2014 hanya 10 kasus.

“Iya memang meningkat tren gizi buruk ini. Masuk awal tahun 2017 belum ada kasus,” katanya, saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (26/1/2017).

Ia menyebutkan, beberapa penyebab terjadinya  gizi buruk di Balikpapan karena pola asuh  yang kurang baik dan penyakit.

“Salah satunya mungkin ibunya terlalu sibuk. Dia tidak memahami sehingga anaknya tidak diberikan makanan bergizi. Dia pikir nasi kecap cukup. Tapi itu kan nggak cukup. Kalau sering sakit, misalnya batuk pilek sampai panas tinggi, secara otomatis berat tubuh anak akan menyusut. Nah, itu sebabnya gizi buruk serta ada juga disebabkan faktor keturunan (gen),” tandasnya.

Menurutnya, persoalan gizi buruk di kota ini masih harus menjadi perhatian khusus. Hal ini mengingat selama tiga tahun terakhir tren penderita gizi buruk terus mengalami peningkatan. Meski demikian, pihaknya mencatat tidak ada penderita gizi buruk murni karena kemiskinan.

“Penyebab lain adanya tren kenaikan gizi buruk juga tidak lepas dari arus pendatang ke kota Balikpapan,” sebutnya.

Lihat juga...