Imlek Kian Dekat, Pembuat Kue Otak-otak di Kalianda Kebut Pesanan

Kawasan Pasar Lama Kalianda, sejak lama telah dikenal sebagai sentra pembuat makanan tradisional berbahan ikan, seperti mpek-mpek, bakso ikan dan otak-otak serta beragam jenis makanan tradisional lainnya. Menurut Epson, sebagian warga keturunan Tionghoa di wilayah tersebut bahkan mayoritas menekuni bisnis kuliner tradisional lain seperti rujak soon dan gado-gado. Epson menuturkan, kawasan Pasar Lama Kalianda di Jalan Pratu Lekok yang berdekatan dengan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Boom Kalianda, membuat kebutuhan ikan jenis parang sebagai bahan makanan tradisional tersedia melimpah. Dan, hal itu pula yang mendorong warga di kawasan Pasar Lama Kalianda memanfaatkan potensi tersebut untuk membuat kuliner berbahan ikan.

Cece Elin tengah menyiapkan adonan kue otak-otak.

Espson yang ditemui di sela kesibukannya membakar kue otak-otak pada Kamis (27/1/2017), mengaku, pada hari-hari biasa pun, pesanan kue otak-otak selalu ada dan cukup tinggi. Beberapa pedagang, bahkan memesan untuk dijual lagi di kawasan kuliner tradisional Dermaga Boom Kalianda, yang kemudian disajikan lengkap dengan bumbu kacang dan minuman air kelapa muda.

Sementara itu berkait kualitas kue otak-otak buatannya, istri Epson yang akarab disapa Cece Elin, menjelaskan jika ia lebih mengutamakan komposisi ikan agar memberi rasa ikan yang dominan. Dengan perbandingan 1 kilogram ikan parang dan tepung sagu sebanyak 2 ons, kue otak-otak buatannya mampu memberikan cita rasa khas ikan parang yang sangat digemari konsumen. “Kita menjaga kualitas dengan lebih banyak memberi komposisi ikan pada adonan, sehingga konsumen tidak kecewa dan rasa khas ikan inilah yang membuat usaha kami sejak tahun dua ribu tetap bertahan,” ungkap Elin.

Lihat juga...