Cegah Pungli, Tim Saber Pungli Awasi Sekolah

SELASA, 24 JANUARI 2017

BALIKPAPAN — Mengawali program di tahun 2017 ini, Tim Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) Kota Balikpapan, menggelar sosialisasi untuk Kepala Sekolah dari Tingkat TK, SD hingga SMA/SMK di aula Pemerintah Kota, Selasa siang (24/1/2017). Sosialisasi ini salah satu upaya Tim Saber Pungli melakukan pencegahan pungli di tingkat sekolah.

Ketua Saber Pungli Balikpapan, Kompol Yolanda, memaparkan pencehan pungli di depan Kepala Sekolah TK, SD, SMP,  SMK/SMA.

Ketua Tim Saber Pungli, Kompol Yolanda, menjelaskan, sosialisasi ini karena sekolah dinilai rawan potensi adanya pungli sehingga dinilai perlu dilakukan sosialisasi.

“Sosialisasi ini untuk pengguna anggaran di sekolah atau kepala sekolah yang memahami dan menerapkan segala penarikan biaya. Harapannya, dalam pengelolaan keuangan harus sesuai aturan,” ucapnya di sela sosialisasi, Selasa (24/1/2017).

Yolanda memastikan, akan melakukan pengawasan pungli di sekolah dengan menyebar tim intelijen dan laporan dari orang tua murid terkait pungli di sekolah.

“Kami juga minta pihak sekolah apabila menarik pungutan ke orang tua murid, asalkan di awal penerimaan siswa. Artinya, regulasi iuran harus mendapatkan persetujuan orang tua murid terlebih dahulu, untuk menghindari indikasi pungli,” tandasnya.

Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Balikpapan, Muhaimin, menyebutkan, ada 58 item yang berpotensi dapat terjadinya pungli di lingkungan sekolah.

“Sesuai dengan edaran yang disampaikan kementerian, ada 58 item yang terindikasi akan menyebabkan pungli. Hal ini yang membuat kegelisahan semua kepala sekolah. Sebagai contoh infaq. Tentu itu membuat sekolah sulit berkreasi karena kita tahu bahwa masalah anggaran pendidikan tidak semua ditanggung oleh pemerintah tapi juga membutuhkan partisipasi orang tua. Sementara regulasi untuk itu belum siap. Kita baru punya Perda pendidikan, sedangkan Pergubnya belum ada. Kemudian surat dari kementerian juga belum ada yang mengatur bagaimana tata kelola terhadap partisipasi orang tua itu,” terangnya.

Lihat juga...