SABTU, 12 MARET 2016
Jurnalis : Koko Triarko / Editor : ME. Bijo Dirajo / Sumber Foto: Koko Triarko
YOGYAKARTA — Cacat fisik yang tiba-tiba mendera tak menghalangi menyatunya pasangan Yuniar Dias Sutisna dan Windu Cahyo Saputro. Meski diruang rawat inap rumah sakit, pasangan menggelar proses ijab kabul dengan disaksikan keluarga kedua mempelai bertempat di Ruang Cendana Lantai 2 RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta, Sabtu (12/3/2016).
![]() |
Usai pelaksanaan Ijab Kabul |
Windu, sang mempelai putra harus menerima nasib kehilangan satu kakinya akibat kecelakaan yang dialami pada 10 Februari 2016 di Jalan Raya Wates-Yogyakarta. Namun, ternyata amputasi yang membuatnya cacat fisik itu tak membatalkan rencana pernikahannya. Yuni, sang kekasih, tetap rela dan penuh cinta menerima keadaan Windu dan bersedia diajak menikah di rumah sakit.
Tak khayal, pernikahan Windu dan Yuni pun menjadi perhatian luas. Suasana bahagia namun haru, begitu sangat terasa oleh setiap tamu undangan yang hadir. Dengan tubuh terbaring di ranjang, Windu melaksanakan ijab kabul yang dilakukan sendiri oleh orangtua pengantin putri sebagai wali, disaksikan oleh penghulu dari Kantor Urusan Agama Kecamatan Mlati, Sleman, Yogyakarta.
Meski menjalani pernikahan yang tak biasa, tak sedikitpun kesedihan terpancar dari raut wajah Yuni. Pun demikian pula di wajah Windu. Mereka berdua tetap terlihat bahagia, kendati suasana haru menyelimuti keduanya. Usai ijab kabul itu, Yuni mengatakan, jika segala perubahan fisik suaminya tak merubah rasa cintanya.
“Saya iklas menerima Mas Windu. Apa yang dialaminya hanya merubah fisiknya saja. Sedangkan hatinya tetap sama”, ujarnya.
Yuni dan Windu yang kini sama-sama berusia 25 tahun, sudah menjalin cinta sejak duduk di bangku SMA. Keduanya pun tetap bersama ketika melanjutkan ke perguruan tinggi di Yogyakarta. Keduanya berpisah beberapa bulan lalu, ketika Yuni diterima bekerja sebagai tenaga administrasi umum di Badan Nasional Narkotika (BNN) Palangkaraya. Sementara itu, Windu membuka usaha warung soto yang sudah cukup laris dan bisa diandalkan. Menurut rencana, setelah menikah Windu hendak turut merantau ke Palangkaraya.
“Tapi, karena musibah ini, rencana itu mungkin batal. Saat ini kami juga belum berpikir lain, kecuali fokus pada proses kesembuhan Mas Windu”, kata Yuni.
![]() |
Sepasang mempelai sedang melaksanakn ijab kabul di rumah sakit |
Sementara itu, Kepala Bagian Humas RSUP Dr. Sardjito, Trisna Teguh Nugroho menjelaskan, pihaknya sengaja memfasilitasi pernikahan Windu dan Yuni, karena situasi dan kondisi.
“Rencana pernikahan itu tidak bisa ditunda. Sedangkan Windu masih harus dirawat. Maka, kami berinisiatif untuk melangsungkan pernikahan di ruang perawatan”, ujarnya sembari menambahkan, akibat kecelakaan yang dialaminya, Windu mengalami patah tulang kaki bagian kanan yang menyumbat aliran darah, sehingga harus diamputasi.