![]() |
Kota Balikpapan |
Tren
- Lembaga Sensor Film Luncurkan Situs Ramah Disabilitas dan Inklusif
- Jakarta Perlu Program Massal PISA
- Titiek Soeharto Dukung Pengembangan Peternakan Modern di Gunungkidul
- Titiek Soeharto Terima Buku Dokumentasi Tetenger Monumen KUD pertama di Indonesia
- Keluarga Henk Ngantung Siap Gelar Pameran Lukisan Perjuangan dan Proklamasi
- Gita Bahana Nusantara 2025, Wadah Kebhinekaan di Indonesia
- Inovasi Bawaslu Kulon Progo: Lomba Puisi untuk Mencintai Demokrasi
- Galakkan Literasi di Kulon Progo, Sastra-Ku Luncurkan Kumcer “Perisai Pecah Mata Air”
- Amnesti-Abolisi : Perang Asimetris?
- Binatang Intim dan Dunia Infantil Rayni N Massardi
CENDANANEWS (Balikpapan) – Provinsi Kalimantan Timur masih menjadi tujuan utama investasi dalam negeri maupun asing. Bahkan Kalimantan Timur masuk dalam lima besar nasional. Hal tersebut dikatakan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Frangky Sibarani CEO Forum 2015 di Balikpapan, Senin (4/5/2015).
Disebutkan, realisasi investasi di Kalimantan Timur terus meningkat setiap tahun. Tahun 2013 realisasi investasi di Kalimantan Timurmencapai Rp 28,3 triliun. Tahun 2014 meningkat tajam mencapai 36 triliun dan 2015 triwulan pertama sudah mencapai 7,8 triliun.
“Saat ini invetasi di Kalimantan Timur dari segala sektor masih didominasi khususnya pertambangan batubara dan migas, kemudian tanaman pangan, industri kimia dasar, industri makanan dan industri alat berat maupun transportasi,” ungkap.
Menurutnya, dalam situasi ekonomi sekarang ini Kalimantan Timur masih tetap menjadi salah satu tujuan inverstasi. Hal ini dengan melihat pertumbuhannya dari sejak tahun 2010 sampai tahun 2015.
Saat ini juga realisasi investasi bernilai triliunan kini sedang dikerjakan yakni pembangunan Jembatan Aji Muhammad Sulaiman, Terminal Batubara, Rel Kereta Api batubara dan Power Plant untuk daya listrik berkuatan besar.
Dia menambahkan, beberapa realisasi investasi di Kalimantan Timur diantaranya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Kabupaten Kutai Timur yang ditetapkan tahun 2010 lalu. Di Indonesia sejauh ini baru ada delapan daerah yang ditetapkan sebagai Kawasan ekonomi Khusus, menyusul sebelas daerah kemudian.
————————————————-
Selasa, 5 Mei 2015
Jurnalis : Ferry Cahyanti
Fotografi : Ferry Cahyanti
Editor : ME. Bijo Dirajo
————————————————-
Selanjutnya
Lihat juga...