Merdeka dari Apa?

Bagaimana wujud perjuangan semesta itu?

Roma Irama, seorang penyanyi-pendakwah, dari sebuah panggung musiknya mengabarkan. Kado HUT Kemerdekaan ke-79 RI adalah terbongkarnya kepalsuan ketersambungan nasab klan Baalwi/Habaib terhadap Rasulullah Muhammad Saw. Bukan soal ketersambunganya yang utama. Melainkan implikasinya. Klaim itu telah digunakan sebagai instrumen kooptasi sosial atas nama agama terhadap segmen ummat yang jumlahnya besar. Merupakan bentuk penjajahan eksistensi kemanusiaan atas nama agama. Banyak rakyat bermodal ketulusan dan etikad baik menjadi korban.

Terbongkarnya kepalsuan itu dikonfirmasi oleh studi kitab nasab (kayi Imad), kajian filologi (Dr. Manachem Ali), kajian genetika (pakar BRIN Dr. Sugeng). Mustahil klan Baalwi tersambung nasab ke Rasulullah dari garis laki-laki. Kajian-kajian ini mendewasakan rakyat Indonesia tentang ajaran-ajaran agama tentang nasab. Menjadi sadar untuk tidak lagi dikooptasi sekelompok orang/klan atas nama klaim nasab keturunan Rosulullah Muhammad Saw.

Prabowo, presiden terpilih juga mengabarkan perjuangannya. Ia tinjau 200 rumah apung untuk warga penghuni tidak layak. Di Muara Angke Jakarta Utara. Tergambar kesigapan Prabowo kelak ketika memimpin. Ia gunakan militer untuk mengatasi keterbelakangan-keterbelakangan yang tidak segera diatasi. Kecepatan unit-unit zeni militer bisa dimanfaatkan. Seperti kasus jembatan-jembatan tidak layak di kawasan terisolir. Pembangunan melalui mekanisme konvensional akan memakan waktu lama dan banyak biaya. Kecepatan tentara bisa menerobos itu semua. Sebagaimana program ABRI masuk desa di era Orde baru.

Lihat juga...