“Soekarnan”, “Prabawan” dan Pertahanan Ekonomi Rakyat?

Catatan Harian Abdul Rohman Sukardi

 

Soekarnan. Itu terbersit ketika melihat berita melintas di beranda youtube. “Anggota Kabinet Merah Putih Kompak Pakai Baju Ala Prabowo”. Begitu judul berita itu.

Memori saya terbawa pada obrolan ayah dengan almarhum Pak Dhe. Kakaknya ayah saya. Atas kenangannya waktu kecil mereka. Kala itu populer baju “Soekarnan”.

Ialah setelan baju yang lazim dipakai Presiden Soekarno. Baju safari warna putih, lengan panjang. Dipadu dengan celana putih. Seragam serba putih. Dipadu pula dengan kopyah/ atau peci hitam.

Secara leksikal, Soekarnan artinya “khas Soekarno”. Ala Soekarno. Baju Soekarnan adalah baju khas presiden Soekarno. Atau kalau kita terjemahkan dalam bahasa saat ini “mode baju khas Presiden Soekarno”. Mode “Soekarno style”.

Presiden Soekarno menjadi role model. Dalam banyak hal. Gaya pidato, pemikiran/idiologi, hingga mode baju. Yang disebut “Soekarnan” itu tadi.

Apa kaitannya dengan presiden Prabowo?. Dengan anggota kabinetnya yang memakai baju khas Prabowo. Pada acara pembekalan disiplin dan nasionalisme di Lembah Tidar?.

Jika style baju Presiden Soekarno pernah menjadi role model. Dikenal dengan “Soekarnan”. Apa baju khas Presiden Prabowo juga akan menjadi role model. Menjadi: “Prabawan”, misalnya. Baju “Prabowo style”. Baju khas Prabowo.

Ialah baju safari warna krem, agak putih. Lengan pendek.  Memiliki saku empat. Dua di atas. Dua di bawah. Celana juga warna krem. Sama dengan baju safari.

Kini memang belum bisa dikatakan sebagai role model. Penggunaan baju “Prabowo Style“ merupakan inisiatif panitia. Bukan oleh kesukarelaan publik memakainya. Dengan label “Prabawan”. Sebagaimana Soekarno style, dengan brand “Soekarnan”.

Lihat juga...