Titiek Soeharto Dukung Pelestarian dan Pengembangan Adat Tradisi Budaya di Dlingo Bantul

“Saya sangat senang serta mengapresiasi apa yang telah dilakukan seluruh warga disini dalam mengembangkan desanya secara swadaya tanpa mengandalkan bantuan pemerintah. Insyaallah saya juga ingin urunan membantu,” katanya.

Titiek Soeharto berharap warga padukan Muntuk dapat terus konsisten melestarikan dan mengembangkan kesenian adat tradisi warisan leluhur, serta tempat-tempat bersejarah yang ada di desa. Sehingga nantinya dapat memberikan manfaat seperti membuka lapangan kerja baru serta memberikan pemasukan bagi warga sekitar.

Salah seorang tokoh masyarakat padukuhan Muntuk, Kawidi, menyebut Sumur Tembaga merupakan salah satu lokasi bersejarah yang dikeramatkan di padukuhan Muntuk. Dimana tempat ini dulunya merupakan bekas petilasan yang pernah digunakan Pangeran Diponegoro.

Titiek Soeharto saat mengunjungi warga di padukuhan Muntuk Dlingo Bantul

 

Selain menjadi tempat untuk melakukan tetirah, Sumur Tembaga ini selama ini juga menjadi sumber mencari mata air bagi warga sekitar, khususnya di musim kemarau. Seperti mandi, mencuci hingga keperluan sehari-hari lainnya.

“Rencananya kita akan mengembangkan tempat ini sebagai lokasi wisata religi dan budaya. Seluruh warga padukuhan yang terdiri dari sekitar 300 kk yang berasal dari 7 RT juga telah patungan sebesar 200 ribu per KK untuk membeli tanah di sekitar lokasi senilai Rp 50 juta,” katanya.

Selain membangun sarana seperti jalan masuk, warga nantinya juga berencana membangun prasarana pendukung seperti joglo, pendopo, hingga kamar mandi dan sebagainya.

Lihat juga...