Bantul Teliti Kadar Antibodi Pascavaksinasi Covid-19 Dosis Dua
YOGYAKARTA – Pemerintah Kabupaten Bantul melakukan penelitian untuk mengetahui peningkatan kadar antibodi dalam tubuh warga, setelah pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dosis ke dua.
“Kita mulai melakukan sero-surveilans titer antibodi, untuk mengetahui seberapa besar antibodi yang tercapai setelah dilakukan vaksinasi sampai vaksinasi ke dua,” kata Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih di Bantul, Selasa (18/1/2022).
Menurut dia, pemeriksaan kadar antibodi dalam darah setelah pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dosis ke dua pada tahap pertama, dilakukan pada sekitar 1.000 orang yang meliputi tenaga kesehatan dan petugas pelayan publik di lingkungan pemerintah kabupaten.
“Nakes dan pelayan publik ini yang jadi sasaran tahap pertama, karena sudah nyata-nyata tervaksin dua kali, bahkan sudah ada yang tiga kali. Penelitian dilakukan dengan pengambilan darah,” katanya.
Bupati mengatakan, bahwa pemerintah daerah akan menjadikan hasil penelitian yang ditujukan untuk mengetahui efektivitas vaksinasi dalam meningkatkan kekebalan tubuh warga tersebut, sebagai masukan dalam menentukan kebijakan selanjutnya.
“Kita ini belum memiliki informasi yang akurat seberapa besar herd immunity (kekebalan kelompok) masyarakat setelah divaksin, hanya teori kalau sudah mencapai 70 persen itu diyakini atau diduga kuat herd immunity sudah terbentuk, tapi akan lebih meyakinkan lagi dilakukan sero surveilans,” katanya.
Bupati mengatakan, bahwa sero-surveilans titer antibodi akan dilakukan oleh tenaga kesehatan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul.
“Diambil darah, darah itu diteliti seberapa kuat antibodi terbentuk, setelah itu informasi akan kita gunakan untuk pengambilan keputusan kebijakan di bidang kesehatan di Bantul,” katanya.