20.000 Mahasiswa Ilmu Kesehatan tidak Lulus Uji Kompetensi

Selain itu, lanjut Budi, lakukan persiapan matang. Persiapan ini dilakukan dari beberapa pihak. Misalnya, kampus bisa menggelar uji coba dengan Ujian Berbasis Komputer (CBT). Bisa juga dengan cara mempelajari soal studi kasus dan pengalaman praktik (vignette), bukan hafalan teori, sharing pengalaman dengan alumni yang sudah lulus.

“Karena ujian kompetensi ini pakai komputer, kampus bisa menggunakan sistem akademik berbasis awan dan digital (Siakadcloud) yang banyak tersedia di internet. Supaya mahasiswa terbiasa ujian menggunakan komputer,” ucapnya.

Selain itu, lanjutnya, kampus dan mahasiswa perlu berkomitmen, di mana pun tempatnya, komitmen merupakan komponen utama agar pelaksanaan ujian kompetensi berjalan lancar. Dalam ujian kompetensi, mahasiswa perlu berkomitmen dalam belajar. Kampus juga perlu memastikan pelaporan data (PDDIKTI) milik kampus telah lengkap dan tuntas agar tidak menjadi masalah bagi kelulusan mahasiswa.

“Bisa dilakukan dengan rutin belajar satu soal sehari, memanfaatkan teknologi, dan pengelolaan sistem akademik. Mahasiswi kami belajar menggunakan Tiktok, mereka membahas soal di media sosial tersebut sambil berjoget dan bernyanyi. Apapun caranya, yang penting komitmen belajar harus ada, dan mahasiswa harus semangat,” kata Ketua STIKES Alifah Padang Dr. Asmawati. (Ant)

Lihat juga...