Kiat UMKM Tetap Berkembang di Tengah Pandemi Covid-19

Editor: Makmun Hidayat

“Ini angka yang banyak kalau kita tidak segera benahi. Kalau yang 60 juta ini tidak mengaplikasikan teknologi digital maka mereka akan tertinggal. Karena kita tidak tahu, kapan pandemi ini berakhir. Kalau cepat, yang 60 juta ini akan bisa membuka pasar offline kembali. Tapi kalau pandemi ini berkepanjangan maka pilihannya adalah mendorong semakin banyak pelaku UMKM yang Go Digital,” ucapnya lagi.

Dewi menegaskan bahwa Go Digital memang suatu keniscayaan tapi bukan suatu pencapaian. Untuk pencapaian, masih butuh banyak hal yang harus dipersiapkan.

“Tidak semudah membalikkan telapak tangan, untuk memasuki pasar digital. Ini seperti berenang di samudra. Selama ini mereka berenang di kolam kecil. Artinya, akan banyak perubahan dan pertempuran yang tak hanya menghadapi pelaku UMKM luar negeri selain pelaku UMKM dalam negeri tapi juga industri-industri yang lebih dahulu masuk ke dunia digital. Ini merupakan tantangan tersendiri,” kata wanita yang juga berprofesi sebagai pengacara ini.

Ia menyatakan bahwa jangankan untuk dibeli produknya, untuk bisa dilihat dan masuk ke dalam wish list sudah merupakan prestasi. Lalu dibeli dan kemudian repeat order, itu merupakan pencapaian yang sangat baik.

“Untuk bisa dilihat, harus ada dukungan dan support. Baik dari sisi kemasan, yang memungkinkan pelanggan tertarik, memudahkan pengiriman serta menjaga kualitas produk selama proses pemasaran dan pengiriman. Atau dari sisi tampilan produk atau bisa saya sebutkan, foto. Karena dalam pemasaran digital, panca indra yang dipergunakan itu hanya mata. Bagaimana penampilannya bisa mendorong konsumen untuk membeli,” urainya.

Lihat juga...