Gunung Api Ile Lewotolok di Lembata Masih Mengancam
Editor: Koko Triarko
LEWOLEBA – Gunung api Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, masih aktif dan seringkali mengalami erupsi, bahkan hingga saat ini erupsi masih terus berlangsung, meski dalam skala kecil.
“Setiap malam kami di Kota Lewoleba saja masih mendengar suara dentuman akibat adanya letusan gunung api Ile Lewotolok,” kata Benediktus Bedil, Direktur LSM Barakat, Lembata, Senin (25/10/2021).
Ben menyebutkan, saat malam hari sering sekali terdengar suara letusan dan pihaknya pun tetap mengimbau masyarakat melalui Posko Barakat, agar tetap selalu waspada.
Dia menambahkan, masyarakat di Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur, terutama di desa-desa yang radiusnya 2 kilometer dari puncak, diminta untuk tetap waspada dan tidak melakukan aktivitas di dalam radius satu kilometer dari puncak.
“Kami sebagai anggota Forum Penanggulangan Risiko Bencana (FPRB) tetap meminta masyarakat agar selalu waspada akan adanya ancaman erupsi gunung api Ile Lewotolok,” sebutnya.
Ben mengakui, hingga saat ini masyarakat di beberapa desa di dua kecamatan yang wilayahnya terkena bencana erupsi masih banyak yang tinggal di Hunian Sementara (Huntara).
Ia menyebutkan, Huntara tersebut dibangun di kebun-kebun milik warga dan ada warga yang masih bertahan di tempat tersebut, karena masih trauma dan takut akan adanya erupsi lagi.
“Masih banyak warga yang tinggal di Huntara yang dibangun dengan bantuan pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat, baik di kompleks pengungsian maupun di kebun-kebun warga,” ucapnya.
Ben menjelaskan, selama erupsi gunung api Ile Lewotolok, Posko Barakat terus menggencarkan kegiatan trauma healing bagi para pengungsi, terutama anak-anak.