Konservasi Nagaraja Jaga Kelestarian Penyu di Cilacap

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

CILACAP – Sejak terbentuk tahun 2019 lalu, sampai saat ini sudah ratusan penyu diselamatkan oleh kelompok Konservasi Penyu Nagaraja Cilacap. Kelompok konservasi ini akan memelihara telur-telur penyu yang ditemukan, dibuatkan sarang dan dipantau hingga menetas, setelah itu penyu dilepaskan ke laut.

Koordinator Kelompok Konservasi Penyu Nagaraja Cilacap, Jumawan mengatakan, terbentuknya kelompok konservasi tersebut diawali dari rasa keprihatinan akan maraknya perburuan penyu, baik untuk konsumsi maupun untuk dijual bebas. Padahal banyak jenis penyu yang termasuk langka dan dilindungi.

Lokasi konservasi penyu di Desa Karangbenda, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, Rabu (25/8/2021). Foto: Hermiana E. Effendi

“Kita kemudian membentuk Konservasi Nagaraja yang berkomitmen untuk menyelamatkan penyu-penyu di sepanjang pantai di Kabupaten Cilacap ini,” katanya, Rabu (25/8/2021).

Lebih lanjut Jumawan menjelaskan, pada awal melakukan konservasi penyu, tahun 2019 lalu, Konservasi Penyu Nagaraja melepas penyu jenis lekang sebanyak 32 ekor. Kemudian tahun 2020 ada 142 ekor penyu yang dilepas ke pantai dan pada bulan Agustus tahun ini, sudah melepaskan 62 ekor penyu.

Terkait aktivitas pemeliharaan penyu tersebut, Jumawan bercerita, anggota konservasi nagaraja sering berkeliling pantai untuk mencari telur penyu yang terdampar.

Kemudian telur tersebut akan dibuatkan sarang di lokasi konservasi yaitu di Desa Karangbenda, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, tepatnya di sekitar Pantai Sodong Cilacap.

Menurut Jumawan, telur penyu biasanya akan menetap pada usia 45 hari hingga 50 hari. Hanya saja, dari beberapa telur penyu yang coba diselamatkan, tidak semuanya bisa sampai penetasan. Hal tersebut tergantung juga pada kondisi telur penyu saat ditemukan.

Lihat juga...