Jahe Merah Bisa Dibudidaya Sistem Tumpang Sari

Editor: Makmun Hidayat

“Cocoknya itu ditanam di daerah ketinggian 300-800 meter, suhu daerahnya antara 25 hingga 30 derajat Celcius, jenis tanahnya latosol atau regosol yang sifatnya gembur untuk mendukung perkembangan rimpang dan daerah yang memiliki curah hujan tinggi,” kata Hera.

Dan jahe merah sangat cocok bertumbuh di daerah terbuka atau hanya ternaungi sebanyak 30 persen saja.

“Benih juga harus dipilih yang memiliki mutu genetik, mutu fisiologik, mutu fisik dan kesehatan benih sesuai standar. Dan peruntukan jahe akan menentukan masa panennya. Kalau untuk konsumsi, 9 bulan sudah bisa dipanen. Tapi kalau untuk dijadikan benih, dipanen di atas umur 10 bulan,” ujarnya.

Budidaya jahe merah bisa dilakukan dengan sistem tumpang sari, sehingga lahan bisa menghasilkan berbagai produk atau meningkatkan produktivitas lahan.

“Tumpang sari juga bisa mengurangi risiko atas naik dan turunnya harga jahe merah, menurunkan biaya produksi, memperbaiki sifat fisik dan kesuburan tanah,” ujarnya lagi.

Tapi, Hera menyebutkan, tumpang sari jahe merah juga harus memastikan tanaman pendampingnya tidak memiliki dampak negatif pada tumbuhan jahe merah.

“Misalnya, kacang-kacangan, jagung dan sayuran, merupakan tanaman yang cocok digabungkan dengan jahe merah,” tandasnya.

Chevi Permadi, seorang penangkar benih tanaman obat, menyebutkan untuk bibit jahe merah, yang diambil adalah jahe merah yang berumur minimal 9 bulan.

“Paling baik itu antara 10 hingga 12 bulan. Bisa dilihat dari ciri fisik yang mulus, tak ada bekas paparan hama penyakit,” kata Chevi dalam kesempatan yang sama.

Untuk ukurannya juga, tak perlu yang terlalu besar dan jangan yang terlalu kecil juga.

Lihat juga...