Debu Beterbangan Kala Perbaikan Jalan Ryacudu, Pelaku Usaha Pilih Tutup
Editor: Makmun Hidayat
LAMPUNG — Perbaikan jalan secara bertahap di Jalan Ryacudu, Kecamatan Sukarame, Bandar Lampung berdampak debu beterbangan. Sejak lebih dari sebulan rehabilitasi jalan dari aspal diganti menjadi rigid beton berimbas debu beterbangan. Saat turun hujan sebagian akses jalan terkoneksi dengan Jalan Tol Sumatera dan Jalan Lintas Sumatera itu berlumpur.
Rusmin, pemilik usaha oleh oleh berbasis kuliner di sisi kiri dari Jalinsum mengaku sudah tutup sebulan. Perbaikan akses jalan sebutnya diawali dengan pengupasan aspal, berimbas debu. Memasuki tahap pengecoran memakai rigid beton, ia menyebut akses menuju tempat usahanya tidak bisa dilakukan. Ia bahkan harus memutar jalan perumahan agar bisa keluar rumah.
Debu beterbangan, suara bising mesin proyek jalan sebutnya kerap mengganggu istirahat. Selain itu usaha yang tutup karena akses jalan diperbaiki membuat ia merugi. Normalnya dalam kondisi normal setiap hari ia bisa mendapat omzet sekitar Rp600.000 hingga Rp1 juta. Selain debu beterbangan, ia bahkan tidak bisa membuka usaha. Ia mengaku tidak mendapat kompensasi apapun.
“Akses jalan memang untuk kepentingan bersama, namun bagi pelaku usaha yang menggantungkan hidup dari menjual oleh-oleh selama perbaikan jalan tidak ada konsumen datang ke toko, kalaupun ada harus memarkir kendaraan di seberang jalan atau saya memilih menjual secara online,” terang Rusmin saat ditemui Cendana News, Rabu (4/8/2021).
Rusmin yang enggan diabadikan mengaku dampak bagi lingkungan paling terasa sebutnya debu. Saat kondisi cuaca panas, tanpa penyiraman rutin debu mengakibatkan kaca jendela kotor. Ia bahkan memilih tidak membuka pintu, jendela selama perbaikan jalan Ryacudu tersebut. Dampak lain bagi akses drainase, kondisi jalan yang lebih tinggi berimbas saat hujan sejumlah jalan perumahan tergenang.