Budidaya Ular Piton, Hobi Hewan Eksotik yang Menghasilkan
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
YOGYAKARTA — Membudidayakan hewan peliharaan seperti kucing, atau anjing saat sudah menjadi hal yang biasa dilakukan oleh sebagian masyarakat. Selain memiliki nilai jual tinggi, budidaya hewan peliharaan berbasis hobi juga semakin banyak dipilih, karena bisa dilakukan di lingkungan rumah.
Namun apa jadinya bila hewan yang dibudidayakan tersebut adalah ular melata yang selama ini dianggap sebagai hewan ganas dan berbahaya. Itulah yang dilakukan seorang lelaki 50 tahun bernama Basuki, asal kampung Giwangan, Umbulharjo, Yogyakarta.
Di temui di rumahnya, Senin (19/07/2021), Basuki mengaku sudah hobi memelihara ular sejak lama. Meski demikian, ia baru fokus melakukan usaha budidaya sejak sekitar 5 tahun terakhir. Hal itu tak lepas karena semakin banyaknya jumlah penghobi ular di tanah air, hingga menjadi tren saat ini.
“Kalau memelihara ular sudah lama. Karena ular ini merupakan hewan peliharaan yang eksotik. Namun untuk membudidayakannya baru sekitar lima tahun terakhir, karena banyak yang mencari dan ingin ikut memelihara sebagai binatang peliharaan di rumah,” katanya.
Basuki sendiri mengaku fokus membudidayakan ular jenis besar yakni Piton atau Sanca. Meski tidak berbisa, ular satu ini dikenal sebagai jenis ular terpanjang dan terbesar di dunia. Ukuran ular dewasa bisa mencapai hingga belasan meter.
“Saya memiliki beberapa jenis ular Piton. Yakni Molorus Albino atau Sanca Bodo Albino , Platinum, Selayar, hingga Retikulatus atau Sanca Kembang. Total ada 1 jantan dan 4 betina dewasa. Ada yang berasal dari Thailand, Vietnam, Jawa hingga Sulawesi,” katanya.
Budidaya ular Piton dikatakan bisa dilakukan dengan poligami menggunakan kandang berukuran 2×1 meter. Dalam perkembangbiakannya ular Piton melakukan masa kawin dan bertelur setiap setahun sekali. Yakni sekitar pertengahan tahun Juni-Juli.