Produsen Genteng Tanah Liat Bertahan, Hadapi Genteng Metal
Editor: Makmun Hidayat
Meski lebih mahal, biaya pemasangan genteng metal sebagian warga beralih dari genteng tanah liat. Ia mengaku hanya melayani warga yang memesan genteng tanah liat untuk permukiman warga di pedesaan. Atap genteng tanah liat sebutnya bagi sebagian warga masih lebih ideal. Sebab saat cuaca panas kondisi atap lebih dingin daripada memakai atap genteng metal.
“Permintaan tetap ada dari warga dengan permintaan lebih dari 10.000 genteng menyesuaikan ukuran rumah,” terang Sugito.
Produksi genteng tanah liat sebut Sugito memakai alat press. Penggunaan alat press yang diputar seperti alat ulir membuat genteng lebih rapi, padat. Meski masih tradisional namun ia memastikan jenis genteng tanah liat yang dibuat memiliki tingkat kekuatan yang baik. Setelah pencetakan, pembakaran, menyesuaikan permintaan pemesan, genteng akan dicat dengan warna cokelat, hijau sesuai pesanan.
Sugito menyebut tetap bertahan karena memiliki pangsa pasar yang setia. Sejumlah warga yang merehab rumah masih bertahan untuk memakai genteng metal. Hasil dari usahanya ia masih mendapat keuntungan Rp250.000 perseribu batu bata. Meski menghadapi gempuran produk atap genteng metal, atap genteng tanah liat tetap banyak diminati warga.
“Agar lebih kuat dan rapat, genteng tanah liat mulai banyak dicat agar tahan lama dan tidak gampang bocor,” sebutnya.
Sugito bersyukur masih mendapat pesanan dari toko bangunan. Sebab sejumlah toko bangunan masih melayani permintaan pembuatan genteng tanah liat. Sejumlah perumahan yang memakai spesifikasi genteng tanah liat sebutnya menjadi harapan bagi usahanya tetap berjalan. Penggunaan alat press juga mempercepat pembuatan genteng dibanding sistem tubruk atau tumbuk.