Pelaku Usaha di Kulon Progo Terdampak Penutupan Obwis

Editor: Koko Triarko

YOGYAKARTA – Penutupan sejumlah objek wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta akibat peningkatan kasus penularan Covid-19, turut berdampak  bagi pelaku usaha pariwisata di sejumlah lokasi objek wisata di kabupaten yang tidak mengalami penutupan.

Hal tersebut seperti dialami para pedagang oleh-oleh maupun pelaku usaha lain di objek wisata Pantai Glagah, Temon, Kulon Progo. Meski objek wisata di kabupaten ini tidak ditutup, namun para pedagang mengaku tak bisa mendapatkan penghasilan sebagaimana sebelumnya, akibat sepinya pengunjung.

“Karena objek wisata lain seperti Pantai Parangtritis Bantul ataupun Keraton Yogyakarta ditutup, maka imbasnya juga terasa di Pantai Glagah ini. Sejak akhir pekan kemarin, pengunjung sepi. Bahkan, hampir tidak ada sama sekali,” ujar salah seorang pedagang oleh-oleh di kawasan Pantai Glagah Kulon Progo, Sari, Selasa (29/6/2021).

Pedagang oleh-oleh di kawasan objek wisata pantai Glagah Kulon Progo, Yogyakarta, Warti (kaos putih), nampak menunggu calon pembeli, Selasa (29/6/2021). –Foto: Jatmika H Kusmargana

Sari mengatakan, sejak pandemi Covid-19 muncul Maret 2020 lalu, kawasan wisata pantai Glagah, sebenarnya sudah mulai berangsur pulih pascamasa libur lebaran 2021 kemarin. Hal itu ditandai dengan meningkatnya jumlah pengunjung maupun pemasukan para pelaku usaha di kawasan wisata tujuan utama di Kulon Progo ini. Baik itu pedagang oleh-oleh, penyewa kapal boat hingga tukang parkir.

“Namun sejak kasus Covid-19 meningkat beberapa hari terakhir, serta ditutupnya sejumlah objek wisata di Bantul dan Jogja, maka jumlah pengunjung di Pantai Glagah ini mendadak sepi. Tidak hanya hari hari biasa, saat akhir pekan Sabtu dan Minggu pun juga sepi. Otomatis penghasilan kita langsung anjlok,” ungkapnya.

Lihat juga...