Pandemi, Usaha Persewaan Mainan Anak di Semarang Tetap Bertahan
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Hal senada juga disampaikan, Suharti. Wanita paruh baya ini, juga mengelola persewaan mainan kolam pancing di Taman Tirto Agung Semarang.
“Di sini anak-anak bisa bermain kolam pancing, ambil ikan-ikanan menggunakan tali pancing magnet. Sewanya Rp 10 ribu, bisa bermain sepuasnya,” paparnya.
Ibu dua anak ini pun menggantungkan nafkah dari persewaan mainan tersebut. Jika kondisi ramai, khususnya di akhir pekan, dirinya bisa meraup pendapatan hingga ratusan ribu.
“Kalau lagi ramai bisa 500 ribu lebih, omzetnya, tapi kalau sepi, sehari juga tidak ada yang datang untuk bermain,” jelasnya.
Dirinya pun berharap keberadaan taman kota yang tersebar merata di hampir 17 kecamatan di Kota Semarang, tidak ditutup menyusul melonjaknya angka covid-19. Hal tersebut disampaikannya, karena saat ini sudah ada tiga taman kota di Semarang, yang ditutup, yakni Taman Indonesia Kaya, dan Taman Bangetayu Wetan.
“Setahu saya lapangan Pancasila Simpanglima, sudah ditutup sejak Kamis (17/6/2021) lalu. Sementara di sana ada banyak tema pedagang persewaan mainan yang menawarkan jasa, seperti di sini. Termasuk becak hias juga tidak bisa beroperasi karena ditutup. Harapannya kita, di sini jangan ditutup,” tandas Harti, panggilan akrabnya.
Sementara, salah seorang pengguna jasa, Agus, mengaku keberadaan pedagang jasa persewaan mainan tersebut, diakuinya dibutuhkan untuk menghibur anak-anak yang datang ke taman kota.
