Jejen, Setiap Hari Angkut Sampah untuk Pakan Maggot

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

BANDUNG – Prinsip pertama yang harus dimiliki seorang pembudidaya maggot adalah ‘berani kotor’. Pasalnya, aktivitas tersebut mengharuskan mereka untuk selalu akrab dengan sampah organik, sebagai pakan (makanan) hewan yang berasal dari larva Black Soldier Fly (BSF) tersebut.

Hal itulah yang diutarakan Jejen (51), pembudidaya maggot asal Desa Pinggirsari, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung. Dia menyebut, sejak awal melakukan budidaya pada tahun lalu, rutinitasnya adalah mengangkut sampah organik dari pasar.

Jejen, pembudidaya maggot asal Arjasari, saat ditemui di kandang maggot miliknya, di kampung Babakan Mantri, Desa Pinggirsari, Arjasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (2/6/2021). Foto: Amar Faizal Haidar

“Setiap pagi sama sore pasti angkut sampah dari pasar Arjasari untuk pakan maggot, kebanyakan itu sayuran yang sudah busuk, seperti mentimun, tomat, jagung, sawi, apa saja yang penting organik,” ujar Jejen kepada Cendana News, Rabu (2/6/2021) di kandang miliknya, kampung Babakan Mantri.

Akibat rutinitas tersebut, Jejen mengaku, kini tidak pernah lagi merasa ‘jijik’ dengan sampah. Bahkan ia bersyukur, dengan melakukan budidaya maggot, ia pun dapat turut membantu mengurangi volume sampah yang dibuang di tempat pembuangan sampab terakhir (TPST).

“Semua petugas sampah di pasar itu sudah kenal sama saya. Kadang kalau saya belum datang, mereka sudah pisahkan sampah-sampah organiknya buat saya. Saya sendiri senanglah, bisa ikut membantu ngurangin tumpukan sampah, walaupun jumlahnya tidak begitu banyak,” tandas Jejen.

Lihat juga...