Pokmaswas di Flotim Mulai Peduli Konservasi Penyu
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
LARANTUKA – Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) yang tersebar di desa-desa pesisir di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai rajin melakukan konservasi penyu.
“Untuk konservasi penyu seperti mencari sarang telur penyu dan menetaskannya di tempat penangkaran hanya 2 Pokmaswas yang aktif,” kata Monika Bataona, staf Lembaga Swadaya Masyarakat Misool Baseftin Flores Timur, NTT saat dihubungi, Rabu (2/6/2021).

Monika menyebutkan, Pokmaswas seperti jalur Gaza di Desa Sulengwaseng, Kecamatan Solor Selatan dan Pokmaswas Pedan Wutun di Kecamatan Solor Barat memang aktif melakukan konservasi penyu.
Namun kata dia, beberapa Pokmaswas lainnya pun mulai termotivasi setelah menyaksikan gencarnya Pokmaswas Jalur Gaza yang selalu mencari telur penyu, menetaskannya lalu melepaskan tukik ke laut.
“Kami juga sedang memotivasi Pokmaswas yang lainnya seperti di Kecamatan Ile Bura yang merupakan salah satu wilayah yang sering ditemukan penyu bertelur,” ujarnya.
Monika mengakui, memang anggota Pokmaswas di Ile Bura sering melepas kembali penyu yang terjaring di pukat nelayan sehingga sudah ada kesadaran yang tumbuh di kalangan nelayan di wilayah tersebut.
“Hanya perlu kita lakukan pelatihan atau membawa mereka magang ke Pokmaswas Jalur Gaza. Namun kita masih menunggu kesediaan Pokmaswas,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Pokmaswa Pedan Wutun, Kecamatan Solor Barat, Kristo Werang menyebutkan, pihaknya tetap setia melakukan konservasi penyu karena yang pertama melakukannya di Flotim.