Format Liga 2 Indonesia Tidak Boleh Dirubah Menjadi Tarkam

Ilustrasi logo Semen Padang FC - foto Ant

PADANG  – PSSI dan PT LIB, selaku operator liga Indonesia, diminta tidak mengubah format kompetisi Liga 2 Indonesia, menjadi turnamen antar-kampung atau tarkam. Kompetisi level dua di Indonesia tersebut diminta dikembalikan pada marwahnya, berformat dua wilayah.

“Kita vokal menyuarakan hal ini agar kompetisi ini kembali kepada marwahnya yakni dengan format dua wilayah,” kata Manajer Semen Padang Football Club (SPFC), Effendi Syahputra, Sabtu (12/6/2021).

Menurutnya, kompetisi Liga 2 sudah seharusnya dibuat dua wilayah dengan sistem kompetisi penuh, seperti pada penyelenggaraan musim sebelumnya. Wacana kompetisi Liga 2 dengan sistem empat grup, yang diisi enam tim di setiap grup, mirip dengan format tarkam. Sehingga ditegaskannya,  tidak patut PSSI mengubah format liga 2 Indonesia menjadi format tarkam. “Ini kan seperti tarkam. Harusnya format kompetisi seperti biasa dan tim menjalani musim yang panjang,” tandasnya.

Saat ini, SPFC disebutnya, sudah mengontrak pemain dalam jangka waktu satu tahun. Jika, format yang diwacanakan digunakan, maka kompetisi akan selesai pada September 2021. “Ini kan tidak elok. Kita harap PSSI berfikir logis, karena sponsor juga ingin tim bermain di kompetisi penuh,” tandasnya.

Menurut Effendi, jika kompetisi dibuat dalam berformat biasa, maka setiap tim akan menjalani 22 pertandingan. Semen Padang akan memanfaatkan itu, untuk upaya pembinaan pemain muda. “Dengan kompetisi yang panjang, ada kesempatan bagi pemain muda menunjukkan kualitas. Kalau sistem enam grup tidak ada kesempatan bagi mereka karen tim ingin menang di setiap laga,” tandasnya.

Sebelumnya PSSI menggelar Kongres Biasa yang diikuti 87 voters, yang menjadi peserta pada Kongres Tahunan PSSI 2021. Beberapa poin-poin krusial yang dihasilkan dalam kongres untuk penyelenggaraan Liga 2-2021, salah satunya kepastian liga yang sudah mendapatkan izin bergulir dengan sistem promosi dan degradasi.

Lihat juga...