Tempe Mendoan Kang Parja, Gurih dan Berukuran Jumbo

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Adonan tepung terigu, tepung beras, tepung sagu, kucai dan beragam bumbu telah disiapkan dari rumah. Aroma harum dan wangi daun kucai semerbak saat tempe mendoan digoreng.

Resep menggoreng tempe mendoan sebut Tata memakai wajan ukuran besar. Minyak panas yang akan digunakan untuk menggoreng merupakan minyak kelapa sawit pilihan.

Proses menggoreng dilakukan saat ada pemesan sehingga tempe mendoan tersaji hangat. Adonan tempe mendoan dibuat lembar demi lembar hingga setengah matang.

“Keistimewaan tempe mendoan terletak pada proses penggorengan tidak terlalu matang sehingga masih ada ciri khas lembek,” ulasnya.

Tempe mendoan yang dibuat sebut Tata disajikan dengan sistem kemasan. Dominan pemesan menunggu untuk bisa menikmati kuliner khas Banyumas tersebut.

Per porsi atau kemasan dengan empat buah tempe mendoan goreng dibanderol Rp20.000. Ukuran yang jumbo tersebut jadi keistimeaan tempe mendoan kang Parja. Mendoan semakin lezat saat disantap dengan sambal kecap pedas dan cabai rawit.

Indah, salah satu penyuka mendoan menyebut memiliki orangtua asal Banyumas. Ia mengaku sang ibu kerap membuatkannya mendoan.

Namun karena penasaran dengan mendoan ukuran jumbo ia memilih membelinya satu porsi. Tempe mendoan ukuran besar sebutnya hampir sama dengan ukuran tempe utuh tanpa dipotong. Hanya saja ukurannya lebih tipis ditambah dengan adonan tepung.

Indah bilang tempe mendoan yang digoreng dadakan membuatnya bisa menikmati selagi hangat. Disantap bersama dengan cocolan kecap pedas dan cabai rawit, menikmati mendoan jadi lebih lezat.

Sebagai hidangan tradisional ia menyebut membeli mendoan Kang Parja jadi salah satu mengobati kerinduan pada tanah leluhurnya.

Lihat juga...