Tempe Mendoan Kang Parja, Gurih dan Berukuran Jumbo

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Tempe mendoan jadi salah satu kuliner khas berbahan kedelai. Salah satu penyedia menu mendoan khas Banyumas jadi pengobat rindu warga yang akan menikmati kuliner tradisional tersebut ada di Jalan Pangeran Antasari, Bandar Lampung.

Tata, salah satu pramusaji di usaha tempe mendoan mengaku membuka usaha itu sejak awal April silam.

Tata (kanan) melayani Indah, pembeli tempe mendoan pesanan pelanggan yang selesai digoreng di Jalan Pangeran Antasari, Bandar Lampung, Sabtu (29/5/2021) – Foto: Henk Widi

Tata bilang tempe mendoan milik Kang Parja berukuran besar atau jumbo. Berbeda dengan tempe mendoan lain yang dijual ukuran kecil, tempe ukuran besar digemari pelanggan.

Ia menyebut mendoan berasal dari bahasa Banyumas yang bermakna setengah matang. Berbeda dengan tempe goreng lain yang lebih garing, mendoan sengaja disajikan setengah matang bertekstur lembek.

Tempe mendoan sebut Tata disediakan dalam bungkus daun pisang berbentuk lembaran. Tempe yang dibuat khusus dua lapis hanya untuk bahan mendoan.

Sebanyak 700 bungkus mendoan disiapkan setiap hari untuk mengobati kerinduan warga akan mendoan. Selain tempe khusus mendoan, bahan yang dipakai berupa tepung terigu, tepung beras, tepung sagu, bawang kucai, penyedap rasa.

“Kuliner tempe mendoan memang khas Banyumas namun karena ukuran yang jumbo hadir di Bandar Lampung membuat pelanggan ingin mencoba, apalagi bagi yang rindu akan kampung halaman dan tidak bisa pulang bisa menikmati mendoan kang Parja,” ulas Tata saat ditemui Cendana News, Sabtu (29/5/2021).

Proses pembuatan tempe mendoan sebut Tata bisa langsung dilihat pelanggan. Sebab dari proses pengupasan kemasan daun pisang hingga mencampurkan dengan adonan dilakukan di lapak.

Lihat juga...