Pentingnya Analisa Hidro-oseanografi dalam Budi Daya Kelautan
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
JAKARTA – Dalam pengembangan budi daya kelautan, baik ikan dan sejenisnya, dibutuhkan studi Hidro-oseanografi, yang bukan hanya membantu untuk menentukan lokasi budi daya dengan tepat. Juga untuk membantu para pembudidaya mendapatkan hasil optimal.
Ahli Oseanografi Terapan, Pusat Riset Kelautan (Pusriskel), Widodo Setiyo Pranowo, menyatakan, secara ideal, sebelum suatu lokasi ditentukan sebagai calon penempatan atau instalasi fasilitas budi daya di laut, maka harus dilakukan studi kelayakan calon lokasi, yang mengukur kondisi hidro-osenografi seperti kedalaman (batimetri) laut, pasang surut, arus laut, gelombang laut dan kondisi oseanografi lingkungan sekitarnya.
“Hasil pengukuran hidro-oseanografi tersebut kemudian dianalisis untuk mendapatkan informasi karakteristik hidrodinamika dari calon lokasi budi daya laut tersebut. Yang selanjutnya akan menjadi rujukan dalam menentukan teknologi, seperti apakah yang dapat memfasilitasi agar budi daya laut bisa survive dari arus dan gelombang laut selama masa operasional,” kata Widodo saat dihubungi, Senin (3/5/2021).
Info karakteristik hidrodinamika tersebut, lanjutnya, juga dipergunakan sebagai rujukan dalam menentukan spesies atau ikan yang bakal dibudidayakan.
“Arus dan gelombang laut bisa memberikan pengaruh positif dan negatif. Bergantung kepada lokasi geografis perairan yang dipilih sebagai tempat untuk instalasi fasilitas budi daya laut,” ucapnya.
Adapun pengaruh positif dari arus, antara lain membawa plankton sebagai makanan ikan dari wilayah perairan lain, mengalirkan massa air yang kotor di lokasi budi daya, kemudian menggantikannya dengan massa air dari lokasi sekitar yang diasumsikan lebih bersih.