Potret Pemulung di Tengah Pandemi Covid-19
Editor: Makmun Hidayat
BEKASI — Protokol kesahatan sepertinya tidak berlaku bagi pemulung di tengah pandemi Covid-19 yang masih belum berlalu. Berjibaku dengan aneka sampah tanpa menggunakan masker, sarung tangan apalagi hand sanitizer jadi kerja hariannya, tapi mereka tetap sehat.
Meski saat ini memasuki bulan suci Ramadan 1442 H, aktivitas mengumpulkan sampah, kemudian memilah untuk jadi pundi penghasilan tetap dilakukan Ibu Sumirah. Profesi itu sudah dilakoninya selama puluhan tahun.
Ibu Asal Semarang Jawa Tengah ini, mengaku mulai memilah sampah setelah siang. Saat pagi berkeliling ke berbagai lokasi mengumpulkan sampah dengan gerobak. Baginya memulung sudah menjadi profesi utama, bahkan ia pun lupa tahun berapa mulai melakoni profesi itu.
“Sudah lama, sudah puluhan tahun begini, setiap hari memilah aneka sampah untuk dikumpulkan dan dijual ke pengepulnya,” ungkap Ibu Sumirah (58), kepada Cendana News, ditemui di Kedung Go’ong, Desa Danau Indah, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Rabu (14/4/2021).
Sumirah, diuntungkan karena Desa Danau Indah dikelilingi industri dan masuk wilayah padat penduduk. Hingga di wilayah tersebut terdapat banyak sampah liar.
Tapi saat ini, ia dan suaminya diuntungkan dengan adanya giat Kopel Bekasi yang memasang jaring di Kali Cikarang untuk menghadang sampah. Olehnya sampah terkumpul dipilah dan disimpan.
“Ini tempat gudang sampah yang dikumpulkan, dari keliling” ucap Sumirah ditemui saat memilah sampah persis di tepi Kali Cikarang.
Menurutnya penghasilan dari memilah sampah terbatas tergantung dari hasil setiap hari. Jadi pemulung seperti dirinya, tidak memiliki banyak penghasilan. Namun diakuinya dengan mensyukuri maka akan cukup.