Budi Daya Cabai Puyang, Mudah dan Menguntungkan

Editor: Koko Triarko

LAMPUNG – Potensi komoditas cabai puyang (Piper retrofractum Vahl) banyak dibudidayakan oleh petani di Lampung. Selain mudah, cabai puyang juga bisa ditanam di pekarangan rumah, dan harga jualnya cukup menguntungkan.

Lena Agusrini, warga Kelurahan Sumberrejo, Kecamatan Kemiling, Bandar Lampung, mengatakan, mudahnya budi daya cabai puyang membuat pekarangan rumahnya dipenuhi cabai puyang. Tanaman merambat itu dibudidayakan secara vegetatif.

Sebagian tanaman cabai puyang miliknya telah berusia lima tahun lebih. Normalnya, cabai puyang bisa dibudidayakan secara generatif memakai biji. Namun, teknik perbanyakan tanaman dengan vegetatif memakai sulur tanah menjadi pilihan. Sistem stek merunduk dilakukan olehnya dengan menempatkan sulur tanah pada polybag.

Budi daya cabai puyang memanfaatkan bagian sulur tanah dilakukan Suyatinah, petani di Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan, Senin (5/4/2021). -Foto: Henk Widi

“Sulur tanah selanjutnya dipindah ke media tanam tanah. Teknik stek sulur tanah memiliki tingkat keberhasilan 100 persen. Sebab, bibit sulur tanah yang telah berakar lebih mudah dipindahkan,” terang Lena Agusrini, saat ditemui Cendana News, Senin (5/4/2021).

Ia memanfaatkan rambatan pada pagar kawat, dinding pagar dan bangunan. Sejumlah tanaman cabai puyang juga dirambatkan pada pohon mangga, jambu.

Menurutnya, teknik stek sulur tanah lebih praktis dan cepat berbuah, karena diperoleh dari indukan yang telah terbukti produktif dengan cara merundukkan sulur tanah ke media polybag, setelah akar tumbuh lebih banyak sulur merunduk bisa dipisahkan dari indukan utama.

Lihat juga...