Kelurahan Ciracas-Jaktim Galakkan ‘Urban Farming’

Editor: Koko Triarko

JAKARTA – Kelurahan Ciracas, Jakarta Timur, mengimplementasikan pertanian perkotaan atau urban farming di halaman kantor kelurahan. Aneka jenis sayuran dan tanaman obat keluarga (toga), tanaman produktif dan tanaman hias tertata rapi di taman itu.

Sekretaris Kelurahan Ciracas, Bambang, H S.Ip., mengatakan, program urban farming yang digalakkan oleh tim pengerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kelurahan Ciracas ini sudah berjalan dengan baik.

Terbukti sudah banyak jenis sayuran yang ditanam dan dipanen dari taman perkantoran ini. Program urban farming ini, akan terus dikembangkan dalam upaya ketahanan pangan di tengah pandemi Covid-19.

“Kita memberikan contoh kepada warga, dengan melakukan urban farming atau penghijauan di lingkungan kantor kelurahan jadi asri dan nyaman,” ujar Bambang, saat ditemui di kantor Kelurahan Ciracas, Jakarta Timur, Senin (5/4/2021).

Warga sedang melihat ragam sayuran organik yang ditanam di halaman kantor Kelurahan Ciracas, Jakarta Timur, Senin (5/4/2021).  -Foto: Sri Sugiarti

Jenis sayuran seperti sawi, pokcai, bayam dan samhong atau sawi keriting ditanam dengan sistem hidroponik. Sedangkan kangkung, lengkuas, jahe, kunyit, lidah buaya, singkong dan pepaya ditanam dengan sistem media tanah secara langsung.

“Alhamdulillah kita sudah sering panen sayuran, seperti samhong,  pokcai, dan bayam ,” ujarnya.

Dikatakan dia, sekali panen bisa menghasilkan sekitar 10-15 kilogram sayuran. Hasil panennya sebagian dibagikan untuk kader PKK, dan sisanya dijual ke karyawan kelurahan dengan harga Rp10 ribu per setengah kilogram. Uang hasil penjualan sayur digunakan untuk membeli pupuk, perawatan dan kas PKK Kelurahan Ciracas.

Lihat juga...