Begini Cara Bercocok Tanam Hidroponik Agar Berhasil

Editor: Koko Triarko

SEMARANG – Keterbatasan lahan di wilayah perkotaan, khususnya bagi warga yang tinggal di perumahan, mendorong dikembangkannya konsep budi daya hidroponik.

“Secara umum, hidroponik dimaknai dengan metode penanaman atau budi daya tanaman tanpa menggunakan media tanah, namun memakai air yang mengandung campuran hara,” papar pelatih sekaligus fasilitator pelatihan hidroponik, Wahyu Aditya, saat ditemui di Urban Farming Corner (UFC) Dinas Pertanian Kota Semarang, Senin (5/4/2021).

Menurutnya, ada sejumlah keunggulan dari metode tersebut. Selain relatif lebih mudah perawatannya karena hanya perlu memantau kadar kepekatan nutrisi (ppm), tingkat keasaman atau kebasaan (pH), serta air pada instalasi, juga bersih dari kotoran.

“Para generasi milenial juga lebih menyukai hidroponik karena faktor tersebut. Tidak perlu mengolah tanah, sehingga mudah dalam proses budidayanya. Juga tidak kotor dan mudah perawatannya,” lanjutnya.

Namun, kelemahannya tidak semua tanaman bisa ditanam dengan metode hidroponik. Disarankan hanya untuk sayuran, bunga, herbal, umbi-umbian dan tanaman pangan, hingga tanaman buah berkambium kecil.

“Perlu diperhatikan, karena ini tidak menggunakan tanah, maka seluruh kebutuhan tanaman tergantung pada kandungan nutrisi pada air. Untuk itu, pemantauan kadar kepekatan nutrisi menjadi penting. Umumnya, untuk hidroponik menggunakan nutrisi AB mix,” jelasnya.

Wahyu menuturkan, ada beberapa pilihan instalasi dalam pertanian hidroponik, mulai dari yang sederhana hingga kombinasi aquaponik.

“Paling sederhana dengan wick system atau sistem sumbu tetes. Media yang diperlukan hanya wadah plastik untuk menampung air, netpot sebagai tempat tumbuh tanaman, sumbu kain, bisa dari kain bekas atau kain flanel yang bersih,” terangnya.

Lihat juga...