Begini Cara Bercocok Tanam Hidroponik Agar Berhasil

Editor: Koko Triarko

Pada prinsipnya, sumbu yang dihubungkan dengan netpot tersebut, berguna untuk menyerap larutan nutrisi dalam air yang sudah dimasukkan ke dalam wadah penampung.

“Sumbu tersebut digunakan untuk menyerap nutrisi, sebab akar tanaman masih kecil dan belum sampai ke air. Jadi, netpot bersumbu diletakkan di penutup wadah tempat air yang sudah dilubangi. Netpot tersebut kemudian diisi rockwool, cocopeat, sekam bakar atau hidroton sebagai media tanam,” lanjut pria yang juga penggiat pertanian sekaligus pendiri Sekolah Berkebun Ceria (SBC) Semarang tersebut.

Ia mengingatkan, agar jangan lupa memasukkan air bernutrisi ke dalam wadah penampungan berupa pupuk AB mix, maising-masing 5 mililiter dicampur satu liter air.

“Metode ini tidak memerlukan air yang mengalir, sehingga perlu kita cek ketersediaan air yang ada. Jika berkurang bisa ditambahkan, jika sudah kotor juga bisa diganti. Tentunya dengan air bernutrisi,” tandasnya.

Seperti halnya metode pertanian lainnya, dalam sistem hidroponik juga perlu dilakukan pemeliharaan, khususnya dalam pengecekan nutrisi secara berkala.

“Penyemprotan hama juga perlu dilakukan. Minimal dua minggu sekali dengan menggunakan pestisida nabati atau organik. Usahakan penyemprotan dilakukan sore hari, agar hasilnya optimal,” lanjut Wahyu.

Setelah panen, pembersihan instalasi juga perlu dilakukan untuk menghindari tumbuhnya lumut. “Panen sayuran bisa dilakukan dengan mencabut netpot dan pemotongan batang, sementara untuk panen buah dengan sistem petik,” tandasnya.

Salah seorang warga Semarang, Anton, mengaku tertarik dengan budi daya pertanian hidroponik tersebut. Selain relatif mudah, juga menjanjikan hasil yang optimal.

Lihat juga...