Tren Berganti, Harga Aglonema Terjun Bebas

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

“Karena jangkauannya semakin luas, jadi pembeli juga lebih banyak. Harga tidak terlalu terpaut jauh, meski ada peningkatan dibanding dengan jualan secara konvensional,” tandasnya.

Diakuinya berjualan online tersebut, menjadi pilihannya, saat harga dan peminat aglonema menurun.

“Sebelumnya, memang hanya melayani pembeli yang langsung datang, karena peminatnya masih banyak. Sementara online, baru-baru ini saja, sebab lebih ribet, harus dibungkus lalu dipaketkan dan lainnya, jadi sebenarnya lebih merepotkan, namun kelebihannya jangkauan lebih luas, pembeli juga tambah banyak,” lanjutnya lagi.

Hal senada juga disampaikan pedagang tanaman hias lainnya, Indra. Diakuinya tren aglonema saat ini sudah mulai menurun, yang berimbas pada penjualan tanaman tersebut.

“Aglonema ini, bisa dibilang sekarang kalah bersaing dengan caladium atau keladi, yang sedang tren. Penyebabnya, jenis aglonema terbatas masih yang itu-itu saja, jadi sudah banyak yang punya. Akibatnya tren berubah,” terangnya.

Untuk menyiasati agar tidak merugi, dirinya mengaku lebih memilih menahan stok tanaman yang ada, dibanding menjualnya dengan harga rendah.

“Sementara, saya tahan dulu, sampai harga aglonema naik kembali. Ya, ini juga cukup berisiko, kalau harga semakin turun, tentu akan semakin rugi. Namun biasanya, melihat pengalaman yang sudah-sudah, nanti tren akan berganti lagi. Bisa jadi harga aglonema kembali naik,” ungkapnya.

Ditanya terkait jualan online, Indra mengaku juga memanfaatkannya. “Jualan juga lewat media sosial, khususnya instagram. Jadi lebih banyak peminat yang bisa memantau, tidak hanya aglonema, namun juga jenis tanaman lainnya,” tandasnya.

Lihat juga...