Perajin di Jember Perbesar Ukuran Tempe Agar Tetap Produksi

Editor: Makmun Hidayat

JEMBER — Kenaikan harga kedelai bukan hanya berpengaruh pada modal produksi bertambah, namun harga penjualan dapat bertambah mahal. Bagi pengusaha produksi tempe harus lebih kreatif, agar hasil usaha produksinya tetap dapat terjual kepada konsumen.

Roni, salah satu pengusaha produksi rumah tangga di Jember, Jawa Timur, yang setiap harinya menekuni usaha tempe, menyiasatinya dengan cara memperbesar ukuran tempe dari ukuran seperti biasanya.

Inovasi dari hasil usaha yang dilakukan merupakan cara baru dalam pemasaran kepada konsumen. Variasi produksi yang baru akan membuat konsumen tetap tertarik membelinya, walaupun produksi tempe yang dijual kepada konsumen mengalami kenaikan.

“Cara baru dalam penjualan dari hasil produksi tempe saya ini bertujuan untuk bagaimana konsumen tidak beralih ke produksi tempe milik orang lain. Untuk teknis kenaikan harganya sendiri menyesuaikan dengan stabilitas dari biaya produksi tempe saya setiap hari,”  ujar Roni kepada Cendana News, Selasa (2/2/2021).

Roni, saat ditemui di rumahnya di Jember di sela mempersiapkan bahan produksi, Selasa (2/2/2021). -Foto: Iwan Feri Yanto

Ia menambahkan, inovasi dalam memperbesar ukuran tempe dari bentuk seperti biasanya tidak lantas menaikkan harga jual yang secara tiba-tiba mengalami kenaikan drastis.

“Tempe yang biasanya saya jual terlebih dahulu saya potong-potong dan saya distribusikan kepada para pedagang-pedang. Namun pada tahapan inovasi yang saya lakukan, tempe itu tidak saya potong, namun langsung saya distribusikan ke pedagang, nantinya biar pedagang sendiri yang menentukan seberapa besar ukuran tempe yang akan dijual kepada konsumen,” jelasnya.

Lihat juga...