Otak-Otak Ikan Layur Panggang, Variasi Olahan Kuliner Bahari
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Setiap hari Susanti menyebut menyediakan otak-otak sekitar 500 bungkus. Bahan ikan layur sebanyak dua kilogram dicampur dengan tepung dan bahan lain sebanyak tiga kilogram.
Otak-otak yang dibuat selalu habis terjual dengan harga terjangkau. Otak-otak rasa ikan layur semakin lezat dinikmati bersama dengan kerupuk, sembari menikmati teh hangat.

Herman, salah satu penyuka otak-otak ikan layur mengaku, rasa khas ikan terasa pada kudapan tersebut. Setelah dipanggang dalam kondisi hangat otak-otak semakin nikmat disantap bersama sambal kacang.
Rasa ikan berpadu dengan pedasnya sambal kacang cocok untuk dinikmati kala musim penghujan. Kudapan tersebut menjadi penghangat badan dengan bumbu rempah sekaligus memiliki gizi yang baik.
Potensi olahan boga bahari dari ikan layur memberi dampak positif bagi pengepul ikan laut. Zubaidah, pengepul ikan layur menyebut menyediakan rata-rata dua kuintal ikan laut.
Jenis ikan layur kerap dimanfaatkan sebagai bahan ikan asin. Jenis ikan layur yang memiliki daging tebal kerap dipesan oleh pembuat bakso ikan, siomay dan otak-otak.
Pengolahan ikan laut jenis layur sebutnya bisa menjadi cara meningkatkan ekonomi berbasis daging ikan. Bermodalkan satu kilogram daging ikan layur pembuat kuliner otak-otak bisa mendapat keuntungan berlipat.
Jenis ikan layur yang memiliki daging tipis jarang diolah untuk digoreng. Menggiling ikan layur yang telah dipisahkan dari duri membuat varian kuliner berbahan daging lebih mudah disantap.