Otak-Otak Ikan Layur Panggang, Variasi Olahan Kuliner Bahari

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG- Aroma ikan yang menyatu dengan daun pisang yang terpanggang menyambut saat datang ke pasar Gudang Lelang. Aroma ikan terpanggang tersebut berasal dari proses pematangan otak-otak.

Susanti, pelaku usaha otak-otak menyebut, sudah lima tahun silam menjual kuliner otak-otak di Teluk Betung. Kudapan lezat menyerupai bakso tersebut dibuat dari daging ikan laut.

Ciri khas otak-otak sebut Susanti, berbentuk memanjang, setelah dibakar akan disantap dengan sambal kacang. Kerap dibuat dari ikan laut yang kerap digunakan meliputi ikan layang atau Decapterus sp, ikan tenggiri atau Scomberomorus commerson.

Pembungkus daun pisang dipergunakan untuk proses membakar otak-otak berbahan daging ikan layur, Sabtu (30/1/2021) – Foto: Henk Widi

Namun harga kedua jenis ikan tersebut dibeli Rp80.000 per kilogram. Ia memilih memakai ikan layur atau Trichiurus savala seharga Rp20.000 per kilogram.

Daging ikan layur sebutnya dipilih untuk efisiensi bahan baku yang murah. Tinggal di dekat Pusat Pendaratan Ikan (PPI) Gudang Lelang dan Lempasing membuat Susanti mudah memperoleh bahan baku.

Ikan layur yang memiliki ciri khas memanjang dipilih bagian daging dengan cara difillet. Selanjutnya ikan akan digiling agar mudah dicampur dengan tepung sagu, maizena, tapioka dan bahan lain.

“Ikan layur yang melimpah kerap hanya dibuat sebagai ikan asin, namun dalam kondisi segar cocok jadi olahan boga bahari atau sea food yang dikreasikan sehingga menjadi kuliner otak-otak yang bisa disantap. Misalnya untuk kudapan kala bersantai dengan campuran sambal kacang,” terang Susanti saat ditemui Cendana News, Sabtu (30/1/2021).

Lihat juga...