Otak-Otak Ikan Layur Panggang, Variasi Olahan Kuliner Bahari

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Susanti bilang, otak-otak kerap dijadikan oleh-oleh saat berkunjung ke Teluk Betung. Proses pembuatan kerap dilakukan olehnya pada pagi hari sehingga ia bisa menjualnya hingga sore.

Setelah mendapat ikan layur segar dan digiling, bahan pembuatan otak-otak disiapkan. Bahan tersebut berupa tepung sagu, tapioka, putih telur, bawang merah, merica, santan, daun bawang.

Semua bahan yang telah disiapkan menurut Susanti akan diadon memakai air hingga kalis. Semua bahan yang dibuat menjadi adonan tersebut selanjutnya didiamkan agar lebih mudah dibentuk.

Siapkan daun pisang kepok yang telah dilemaskan dengan cara dijemur. Satu bungkus daun pisang akan diberi adonan bahan otak-otak lalu disematkan dengan lidi.

“Adonan bahan otak-otak berbahan daging ikan layur akan dipanggang setelah dibungkus, sehingga matang bagian dalam meski bagian luar daun gosong,” terang Susanti.

Setelah pembuatan otak-otak olahan boga bahari, pelengkap sambal kacang bisa dibuat. Bahan sambal kacang otak-otak dibuat dari kacang tanah goreng.

Selanjutnya digerus dengan cobek bersama cabai rawit, cabai keriting, garam, gula pasir, air panas dan asam Jawa. Setelah dipanggang otak-otak hangat bisa disantap dengan cocolan sambal kacang tersebut.

Pemilihan daging ikan layur menjadi otak-otak sebutnya hanya sebagai alternatif. Sebab selama ini sebagian warga pesisir bisa menggunakan ikan layur untuk bahan pembuatan siomay dan bakso.

Pilihan membuat otak-otak sebutnya karena kerap jadi bahan oleh-oleh saat berkunjung ke Teluk Betung. Pembuatan otak-otak berbahan ikan layur membuat harga terjangkau hanya Rp1.000 per buah.

“Wilayah pesisir dengan potensi adanya objek wisata bahari menjadikan otak-otak kuliner yang bisa dijual kepada wisatawan,” cetusnya.

Lihat juga...