Harga Terjangkau, Kuliner Berbahan Telur Ayam Banyak Peminat

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Telur ayam sebagai bahan lauk yang murah dan sederhana sebutnya diminati karena memiliki kandungan nutrisi, gizi yang baik terutama bagi anak-anak.

Penurunan harga telur ayam juga berdampak bagi pedagang daging ayam.

Nuryanti, pedagang daging ayam di pasar Gudang Lelang, Teluk Betung, menyebut, sebagian ayam yang dijual merupakan ayam potong dari peternak ayam petelur. Anjloknya harga telur berimbas sebagian peternak memilih menjual ayam dalam kondisi hidup. Sebagian ayam tersebut ditawarkan untuk bahan kuliner.

“Ayam pedaging atau boiler umumnya memiliki warna bulu putih, ayam petelur bulunya merah kecoklatan,” tuturnya.

Harga ayam pedaging sebutnya dijual dengan kisaran Rp30.000 hingga Rp35.000 per ekor. Namun alternatif daging ayam petelur yang tidak produktif bisa dijual seharga Rp28.000 per ekor. Sebagian ibu rumah tangga menyebut membeli ayam hidup petelur untuk dipelihara kembali sebagian untuk bahan pembuatan kuliner.

Pedagang bumbu dapur, Saminah menyebut, harga telur yang terjangkau membuat ia ikut menjualnya. Satu kilogram telur ayam bisa dijual olehnya dengan harga Rp20.000 berisi 16 butir.

Konsumen kerap membeli telur ayam untuk kebutuhan lauk dengan cara digoreng dadar serta direbus. Ia menyediakan beragam bumbu untuk olahan telur berupa jahe, lada dan bumbu siap saji.

“Permintaan bumbu juga meningkat dampak harga telur ayam yang terjangkau di pasar,” terangnya.

Juminah, salah satu ibu rumah tangga menyebut, telur ayam jadi salah satu bahan kuliner yang digemari. Sebagai cara untuk membuat telur ayam menjadi olahan yang bertahan lama, ia kerap menjadikannya rendang telur.

Lihat juga...