Bandara Ngloram Dorong Perkembangan Pariwisata Jateng

Editor: Koko Triarko

SEMARANG – Seiring keberhasilan uji coba penerbangan di Bandar Udara Ngloram, Cepu, Kabupaten Blora, diharapkan dari bandara yang direvitalisasi sejak 2018 setelah mangkrak selama 34 tahun tersebut, dapat menumbuhkan berbagai sektor, termasuk bidang pariwisata.

“Keberhasilan uji coba ini menjadi kabar gembira bagi masyarakat di wilayah Blora dan sekitarnya. Diharapkan dengan adanya bandara ini, berbagai sektor dapat terangkat. Termasuk di bidang pariwisata,” papar Kepala Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata (Disporapar) Jateng, Sinoeng Rachmadi, saat dihubungi di Semarang, Minggu (3/1/2021).

Beragam potensi wisata alam yang ada di daerah tersebut, di antaranya Gua Terawang, Waduk Bentolo, Waduk Greneng, dan objek wisata geologi. Selain itu, juga ada objek wisata budaya, seperti makam dan petilasan, kesenian tayub dan barong, serta kuliner wedang cemohe, sego kobong, maupun aneka sate, soto, dan lontong opor ayam.

Kadisporapar Jateng, Sinoeng Rachmadi, saat dihubungi di Semarang, Minggu (3/1/2021). –Foto: Arixc Ardana

“Tidak hanya di wilayah Blora, nantinya juga akan memudahkan akses ke wilayah sekitarnya. Seperti Kabupaten Rembang, Pati dan Grobogan. Ini potensi wisatanya juga bagus, seperti Bledug Kuwu di Grobogan, atau wisata batik di Lasem Rembang,” terangnya.

Ditambahkan, dengan adanya bandara udara tersebut, jarak Semarang-Blora yang sebelumnya harus ditempuh lewat jalur darat sekitar 4-5 jam, kini terpangkas menjadi hanya sekitar 20 -30 menit penerbangan.

Sementara, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memaparkan, keberadaan Bandara Ngloram, sangat penting bagi peningkatan ekonomi di wilayah Blora dan sekitarnya seperti Rembang, Pati dan Grobogan. Tak hanya itu, bandara ini juga sangat berpengaruh bagi daerah lain, misalnya Bojonegoro, Ngawi, Tuban dan daerah lain di Jawa Timur.

Lihat juga...