La Nina Moderate Berdampak Positif Bagi Nelayan Indonesia

Editor: Koko Triarko

JAKARTA – La Nina moderate yang terjadi pada periode penghujung 2020 hingga Januari 2021 berdampak positif bagi para nelayan, karena akan memicu keberlimpahan ikan tuna dan ikan pelagis besar. Terutama, jika para nelayan melakukan adaptasi cara penangkapan ikan.

“Ini bisa menjadi berkah bagi nelayan Indonesia. Akan ada migrasi ikan tuna maupun ikan pelagis besar lainnya seperti cakalang dan madidihang dari perairan Pasifik Barat memasuki lautan Indonesia, terutama perairan Makassar dan Banda,” kata Ahli Oseanografi Terapan, Widodo Setiyo Pranowo, saat dihubungi pada Senin (7/12/2020).

Ia menyatakan, El Nino menyebabkan warm pool region (red: semacam kolam air panas, kawasan laut yang airnya lebih panas dibanding sekitarnya) di Lautan Pasifik, dan kemudian bergerak menjauhi Pasifik Barat menuju ke tengah.

Ahli Oseanografi Terapan Widodo Setiyo Pranowo saat dihubungi, Senin (7/12/2020). –Foto: Ranny Supusepa

Tapi pada saat La Nina, akan terjadi sebaliknya. Kolam air panas itu bergerak memasuki perairan Indonesia bagian timur.

“Kita bakalan kelimpahan ikan pelagis besar, terutama tuna, cakalang, dan madidihang yang suka berkumpul di warm pool region,” ujarnya.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi, bahwa September 2020 hingga Januari 2021 terjadi fenomena La Nina tingkat Moderat.

“La Nina ini akan berkombinasi dengan angin peralihan dari monsun timur atau tenggara, menuju ke monsun barat atau barat laut sepanjang September hingga November 2020, dan juga berkombinasi dengan angin monsun barat atau barat laut pada Desember 2020 hingga Februari 2021,” urai Widodo lebih lanjut.

Lihat juga...