Berkat DCML, 83 Persen Warga Miskin di Samiran Boyolali Ekonominya Terangkat
Editor: Mahadeva
Sedangkan untuk unit usaha homestay, memasuki tahun ke-4 tercatat telah berkembang hingga mencapai 23 unit homestay dengan total 70 kamar. Jumlah ini meningkat drastis, jika dibandingkan kondisi awal yang hanya berjumlah 10 homestay dengan 20 kamar. Memanfaatkan teknologi digital dalam hal pemasaran, unit usaha homestay, di sepanjang 2019 tercatat mampu manerima 1.300 pesanan kamar dengan jumlah 4.000 tamu wisatawan. Dengan total pemasukan mencapai Rp 194 juta, dan berkontribusi memberi pemasukan ke koperasi sebesar Rp 19 juta.
Meski di sepanjang 2020 ini ketiga unit usaha di sektor pariwisata tersebut tak bisa berjalan maksimal, akibat pandemi Covid-19, namun secara umum ketiganya telah mampu menggerakkan ekonomi masyarakat desa Samiran. Khususnya dalam membuka lapangan kerja baru, serta mengurangi angka pengangguran di tingkat desa.
Tumbuh pesatnya perekonomian masyarakat Desa Samiran, sejak beberapa tahun terakhir, juga tak bisa dilepaskan dari keberadaan program di sektor ekonomi yang dijalankan Yayasan Damandiri. Seperti pendirian unit usaha simpan pinjam Tabur Puja/Modal Kita.
Program tersebut menjadi kunci tumbuhnya ratusan pelaku UKM baru di Desa Cerdas Mandiri Lestari Samiran. Mulai berjalan sejak 2017, dengan jumlah anggota 22 orang nasabah. Kini unit usaha simpan pinjam Tabur Puja telah memiliki 909 anggota nasabah. Selama empat tahun berjalan, pemanfaatan dana pinjaman modal usaha juga meningkat hingga 10 kali lipat. Dari semula hanya Rp438 juta pada 2017, menjadi Rp4,948 miliar pada 2020.
Semakin tingginya pemanfaatan akses pinjaman modal usaha koperasi, secara langsung juga mampu meningkatkan jumlah pelaku usaha kecil di Desa Samiran dan sekitarnya. Tercatat terdapat setidaknya lebih dari 360 UKM bermunculan selama empat tahun terakhir.